Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nadiem Makarim dan Masa Depan Pendidikan Indonesia

2 November 2019   15:08 Diperbarui: 2 November 2019   15:17 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadiem Makarim yang lahir 35 tahun lalu (tepatnya  Singapura, 4 Juli 1984) mempunyai pekerjaan banyak. Semua menyorotinya karena banyak masyarakat yang pesimis dengan kepemimpinan orang muda. 

Rasa pesimisme itu rupanya yang menghambat perubahan. Masyarakat terlalu terninabobokkan dengan kemudahan- kemudahan hidup di Indonesia yang melimpah kekayaan alamnya. 

Banyak manusia tidak mau menerima kenyataan bahwa hidup yang penuh perubahan itu menuntut manusia tangguh dalam menerima tantangan baik yang ringan maupun berat.

Penunjukan Nadiem oleh Presiden harus disyukuri karena kesempatan perubahan ada dalam diri anak muda. Toh semuda Nadiem sudah mengecap menjadi pendiri dan CEO startup yang leading saat ini.

Masyarakat harus optimis sambil tetap kritis jika ada kejanggalan kebijaksanaan dari kementrian. Era digital harus disikapi bijak tidak harus melontarkan kata- kata pesimis dan nyinyir.  Mari bantu menteri muda mewujudkan visi pemerintah untuk lebih memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia. 

Manusia yang unggul, adalah manusia yang bisa mengikuti perubahan itu sendiri dan tidak negatif thinking  menghadapi perubahan- perubahan yang begitu cepat. 

Politisi senior tidak perlu baper dan iri jika ada orang muda lebih kapable menterjemahkan kemauan presiden. Era sekarang baik jika orang muda diberi kesempatan mengembangkan ide untuk kemajuan negeri ini. 

Tantangan selalu ada dan waktulah yang akan menjawab apakah menteri muda bisa mengikuti dinamika dan keinginan presiden dalam menghantar pendidikan ke rel yang benar.

Jamak diketahui kemendikbud juga tidak luput dari mafia anggaran. Pejabat - pejabat eselon ada yang bermain halus tanpa disadari telah memanfaatkan anggaran negara untuk kepentingan pribadi.

Sistem sertifikasi dan bantuan untuk guru selalu dimanfaatkan untuk bagi- bagi uang pada para ASNnya(yang terlibat tentunya). Pengarsipan dokumen juga masih cukup kuno sehingga untuk mengurus apapun masih makan waktu lama.

Bagaimanapun anak muda sekarang banyak pintar memanfaatkan gawai. Jika diarahkan dan diberi kebebasan dalam berekplorasi anak muda sekarang bisa diajak lari untuk mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun