Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dari Promotor, Lawan Tangguh sampai "Pembantu" Presiden Jokowi

24 Oktober 2019   07:44 Diperbarui: 24 Oktober 2019   18:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin pertandingan telah usai, Prabowo berpikir maju, ia tidak malu merendahkan diri, ia menjadi orang pertama (mungkin)bersejarah seorang calon presiden yang akhirnya harus menerima kenyataan bahwa menterilah yang bisa ia gapai. Lalu bagaimana dengan pengagumnya, relawannya yang sudah berdarah- darah membelanya sampai habis uangnya.

Masa bodoh. Politik itu amat cair, apa yang tidak mungkin dulu bisa jadi mungkin sekarang ini, dan itulah yang terjadi. Semula Prabowo yang ikut andil membawa wali kota Solo hijrah ke Jakarta menjadi pucuk pimpinan ibu kota negara. Tapi betapa terkejutnya Prabowo ketika Jokowi yang tadinya ia promosikan menjadi lawan berat meraih kursi RI 1.

Suratan takdir apa yang ditakuti itu terjadi. Jokowi tengah moncer dan memang sedang "pulung". Ia bisa mengalahkan Promotornya. Pahit tetapi harus diterima. Dua kali kalah dan akhirnya ia harus menempatkan diri sebagai seorang yang kedudukannya harus mengimplementasikan keinginan presiden. Menjadi pembantu presiden menggerakkan roda pemerintahan.

Semoga tidak ada lagi perseteruan yang menyeret rakyat masuk dalam perseteruan politik, kegaduhan -- kegaduhan yang mencemaskan sampai politik identitas. Capai merasakan perseteruan yang buntutnya lagi- lagi masyarakatlah yang rugi. Prabowo yang datang dari trah bangsawan dalam pemerintahan harus mau dan merunduk pada perintah Presiden Jokowi yang hanya berasal dari rakyat jelata.

Semoga tidak muncul dua matahari atau dua sopir yang membuat masyarakat semakin merana dan kebingungan. Periode kedua pemerintahan Jokowi semoga memberi harapan akan munculnya banyak talenta Indonesia yang mampu membangkitkan kreatifitas dan memberi Indonesia bukan pengekor dalam hal teknologi tetapi pelopor. Salam damai selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun