Era Didi Kempot sebetulnya jauh dengan masanya anak- anak muda sekarang. Lagu -- lagu Didi Kempot nge- Hit sekitar tahun 90 -- an. Tetapi gara- gara rumah Blogger di Solo lagu lagu Didi Kempot seperti reinkarnasi masuk dalam jiwa anak muda yang gandrung dan yang patah hati.
Ketika Patah Hati menjadi Kunci Sukses lagu -lagunya
Lagu -- lagu patah hati Didi Kempot sangat mewakili kegalauan anak muda. Bukan hanya anak muda sebetulnya lintas kalangan bisa merasakan lagu -- lagu Didi Kempot. Lagu Cidro, Pantai Klayar, Tanjung Mas Ngumbar Janji, Suket Teki begitu membangkitkan emosi, ada banyak yang merasakan betapa syair sederhana Didi Kempot dalam bahasa Jawa sehari hari sangat pas untuk menggambarkan perasaan mereka saat ini. Meskipun diciptakan bertahun tahun lalu, lagu -- lagu Didi Kempot tidak pernah basi. Sebab lagu- lagunya menggambarkan perasaan sebagian anak muda, orang dewasa dan mereka yang tengah mengalami patah hati.
Artikel tentang Didi Kempot  sudah banyak diulas di koran, di majalah, di media sosial tapi rasanya gaungnya tetap membahana sampai saat ini. Apalagi melihat perkembangan dunia politik yang semakin runyam. Mereka yang lebih peduli dengan suasana hatinya lebih memilih lagu- lagu Didi Kempot, meskipun sedih tetapi lagunya bisa menggoyang dirinya sampai melupakan masalah yang ada dalam dirinya.
Ketika menonton tayangan Konser Konangan  di Trans 7 Didi Kempot mampu menggoyang para penonton sampai mereka lupa bergoyang penuh perasaan, anak muda, yang cantik, yang ganteng, yang eksekutif, buruh bersatu dalam satu tarikan nafas dari lagu -- lagu Didi Kempot yang menghipnotis
Dalam lagu Pantai Klayar misalnya:
Tulung sawangen, sawangen aku sing nandhang rindu...(Tolong lihat, lihat aku yang kangen berat
Oh tulung muliha, senadyan sedela aku wis lila... Oh tolong pulanglah, walaupun sebentar aku rela...)
Sedela wae aku ora bisa, adoh kowe nengapa ninggalke lunga, sakhedep netra (Sebentar saja aku tidak bisa, jauh kamu kenapa tinggal pergi, sekejap mata)
Lagu- lagunya sederhana hingga membuat jiwa merasa "baper" dengan lirik yang seperti mewakili suara hati mereka. Yang dewasa juga merasakan lagu -- lagunya Didi Kempot yang lain seperti Cidra (wis Samestine ati iki nelongso. Wong seng tak tresnani mblenjani janji, opo ora eling  naliko semono, kebak kembang wangi jeroning dodo, kepiye maneh iki pancen nasibku kudu nandang loro koyo mengkene remuk iki yen eling janjine, ora ngiro jebul lamis  wae, dek opo salahku dewe, kowe nganti tego mblenjanji janji...Sudah semestinya hati ini nelangsa, Orang yang kucintai ingkar janji, apa tidak ingat jaman itu, penuh bunga harum di dalam dada, bagaimana lagi memang sudah nasibku harus menderita patah hati seperti remuk ini kalau ingat janjinya, tidak disangka ternyata hanya manis di bibir, terus apa salahku, kamu tega ingkar janji)
Lirik lagu Jawa bagi orang Jawa pada umumnya sangat menyentuh jiwa. Lagu campur sari sebelumnya ketika zaman Manthous di tulis dengan gaya bahasa lebih halus apalagi saat era keemasan Ki Narto Sabdo. Didi Kempot beruntung mendapat popularitas dari situasi anak muda yang tengah baper, mungkin karena banyak masalah lain selain patah hati  hingga lagu -- lagu Didi Kempot seperti mewakili suara jiwa anak muda saat ini.
Didi Kempot Seniman yang Berkibar berkat lagu daerah bertaraf  Internasional
Banyak mereka yang tidak benar- benar mengerti arti liriknya tapi lagu Didi Kempot dengan segala rasa mampu menggoyangnya. Dalam suasana patah hati masih bisa bergoyang.Dan dengan bergoyang itu segala perasaan patah hati, kecewa, galau sejenak lenyap. Makanya konser Didi Kempot selalu melimpah diserbu penonton, terutama kalangan muda. Melihat konser Didi Kempot yang ditayangkan trans 7 Semalam, Memang pantas Didi mendapat gelar The Godfather of Broken Heart bertajuk Konangan (Ketahuan).
Didi Kempot(Kempot itu singkatan Kelompok Pengamen Trotoar, nama yang akhirnya menjadi nama bekennya sedangkan nama asli Didi Kempot adalah Didi Prasetyo, nama lahirnya adalah Dionisius Prasetya, Surakarta, 31 Desember 1966) pernah mengalami sebagai penyanyi jalanan dari Solo sampai Jakarta. Adik dari almarhum Mamiek Prakosa, adik dari penyanyi Sentot dan anak dari pelawak pencipta lagu Anoman Obong, Ranto Edi Gudhel. Ia pernah mengalami pasang surut kehidupan menggelandang sampai Jakarta, pernah ngamen ketika Kakaknya(Mamiek Prakoso) sedang ada di sebuah rumah di Jakarta. Lagu- lagunya patah hati boleh jadi reprentasi dari jiwanya yang sering menerima kenyataan harus ditinggalkan perempuan karena kemiskinan, hanya sebagai pengamen yang sering dipandang sebelah mata oleh para cewek.
Jadwal Padat dan Laris Ditanggap Hadiah dari Perjuangan Didi Kempot
Kini Didi Kempot sudah sukses dengan lagu- lagunya yang mendapat tempat di hati pemirsa dan terutama sahabat Ambyar yang menggandrungi ratusan lagunya. Jobnya padat dan ia mesti bisa memilah- milah konser yang pasti berderet. Didi Harus jaga kesehatan sebab konsernya pasti menguras tenaganya. Kalau tidak bisa menjaga stamina akan membuat kesehatannya terganggu.
Mari mendendangkan lagu -- lagu Didi Kempot meski liriknya kebanyakan tentang perasaan patah hati tetapi tubuh mampu dibuat bergoyang karena musiknya yang dinamis. Selamat berdendang. Salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H