Ya... Terimakasih waktu, paling tidak berkat engkau aku sering tercatat sejarah. Dan ketika uban semakin memutih mulai ada pengakuan bahwa menulis itu sebuah proses "menjadi".Apapun sebabnya aku mesti harus bisa mendorong semangat untuk terus menulis sampai ke puncak, ke puncak mana, ke titik di mana aku tidak lagi bisa menulis dan berpikir...Teruslah menulis jangan terlalu berpikir bahwa kamu akan dikenang sejarah... dorong saja semangat untuk selalu bisa tersenyum setelah melakukan ritual... menulis. Salam Damai Selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H