Geger tentang dibongkarnya getah getih itu masih terasa sampai sekarang. Di media sosial sindiran, kritikan, nyinyiran terhadap Gubernur Anies terus berdatangan.
Banyak kalangan menyesalkan mengapa patung dengan biaya pembuatan patung bambu sebesar 550 juta itu tidak wajar. Anggaran setengah milyar lebih untuk patung multitafsir itu bagi mereka yang sudah terlanjur melihat aneh semua sepak terjang Anies Baswedan semakin mendapat momentumnya.Â
Mereka yang kurang puas dengan kinerja Anies Baswedan menganggap pembuatan patung yang "hanya" terbuat dari Bambu itu sungguh luar biasa mahalnya.
Filosofi Seni dan Arus Suara Politik
Jumlah itu tentu akan lebih bermanfaat jika dibuatkan patung monumental yang bisa awet berpuluh- puluh tahun bahkan lebih dari 100 tahun. Tidak kurang para politisi muda ikut bicara, sebut saja Tsamara Amani yang menyindir Anies mirip Dengan Donald Trump yang menyeret- nyeret sentimen ras. Menyeret- nyeret isu rasial dalam menjawab pertanyaan dari netizen.
Anies Baswedan mempunyai pendapat lebih baik menggunakan komponen dari dalam negeri terutama petani bambu yang ikut menangguk rejeki dari pembuatan getah- getih, daripada harus membuat patung dari kerangka besi yang bahannya dari China.
Dasar pemikiran Anies patut diapresiasi karena menganjurkan untuk cinta tanah air, mencintai karya anak bangsa dan petani lokal. Bambu bisa dibeli dari petani bambu.Â
Dan karya kreatif seni patung dari bambu dengan seniman patungnya Joko Avianto lulusan S1 dan S2 FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain ) Institut Teknologi Bandung itu begitu dibanggakan Anies. Filosofi tentang Getah getih menurut Anies adalah: menyiratkan persatuan Indonesia.Â
Jalinan bambu melambangkan persatuan. Sifat bambu yang lentur tidak mudah patah. FIlosofi penggunaan bambu membuat para petani bambu diuntungkan dan karya patung dari bambu sangat artistis,
Bambu secara tersirat adalah pohon yang luwes bergaul apa saja. Bambu adalah multifungsi, selain untuk usuk dan reng rumah zaman dahulu bambu juga bisa digunakan untuk Steigh, tusuk gigi, anyam-anyaman, dan masih banyak hasil kreatif lainnya memanfaatkan tanaman bambu.
Instalasi patung di depan Bundaran HI dari awal memang kontroversial. Sekilas bila orang memandang tampak seperti sepasang manusia yang berangkulan "mesra".Â