Menulis lebih nyaman bila dilakukan dengan rutin setiap hari.Seorang yang terbiasa menulis akan merasa jika setiap hari tidak menulis. Akan terasa aneh jika sehari saja tidak memegang pena atau memencet tuts laptop untuk menuangkan ide. Jika sudah menjadi kebiasaan seorang penulis merasa ada yang kosong jika tidak menulis.
Hal yang sama juga dirasakan seorang pelukis. Baginya menuangkan karya dengan cat di atas kanvas adalah rutinitas. Ada hasrat kuat untuk selalu menuangkan kegelisahan dengan goresan catnya. Ada ungkapan yang ingin dituangkan dengan mengolah warna- warna menjadi sebuah karya seni rupa.
Hobi Menarik Melukis dan Menulis bagaimana Membagi Waktunya?
Yang ingin saya tulis dalam selarik tulisan ini adalah bagaimana jika seorang penulis juga seorang pelukis.Seorang yang pelukis yang kebetulan juga hobi menulis. Sama- sama ingin mengungkap hasrat dan mengeluarkan uneg uneg dengan cara berbeda.
Saya ingin bercerita tentang pengalaman saya membagi waktu antara hasrat melukis, membuat drawing pen dan menulis. Kebetulan saya mempunyai sedikit ketrampilan dalam hal menggambar atau melukis. Setidaknya pernah kuliah di jurusan seni rupa.
Ide- ide melukis dan membuat drawing itu spontan saja. Tentunya setelah melihat, membaca peristiwa- peristiwa aktual yang setiap hari bisa di baca di koran dan media oniine atau media sosial.
Otak secara spontan merespon peristiwa dan memerintahkan tangan untuk membuat coret- coretan bisa berupa ilustrasi, kartun karikatur ataupun lukisan ekspresif. Seni visual memberikan tanggapan berupa gambar- gambar fantasi ataupun realis untuk mewujudkan spontanitas pengungkapan jiwa dengan bahasa visual.
Di satu sisi menulis juga perlu kesigapan untuk menangkap ide lalu dituangkan menjadi rangkaian huruf, kata, kalimat. Butuh energy untuk memikirkan judul yang menarik menuangkan gagasan yang bukan hanya receh tetapi bisa mengispirasi pembaca. Ada totalitas dalam kedua kegiatan yang melibatkan perasaan dan juga jam terbang.
Lain dengan tulisan yang hanya bisa dinikmati dengan membaca, mengkhususkan diri membaca larik demi larik kata. Tulisan menarik  akan menjadi magnet pembaca untuk mengikutinya. Ia semacam gadis seksi yang bisa dilihat dan dirasakan keindahannya dalam waktu lama. Mengalirnya kata- kata dan kenikmatan alur ceritanya menjadi sebuah daya tarik tulisan.
Jika  menjadi seorang pelukis sekaligus penulis bagaimana mengatur waktu yang tepat untuk membagi kegiatan yang sama- sama melibatkan perasaan tersebut. Kadang hasrat menulis berbarengan dengan munculnya ide melukis begitu juga sebaliknya. Sama- sama ingin segera diekspresikan sebab  jika sudah lewat momentumnya kadang sudah susah mengekspresikannya terbentur semangat yang terlanjur kendor dan butuh waktu untuk mengumpulkan energi.
Saya mempunyai pengalaman menulis sering muncul saat pagi hari, seusai bangun tidur. Ketika suasana masih tenang dan belum banyak kegiatan menulis sangat lancar dilakukan saat hari masih gelap. Sekali duduk bisa langsung selesai satu artikel, cerpen maupun puisi. Artikel bisa terselesaikan meskipun harus duduk sekitar setengah jam sampai satu jama untuk menyelesaikan sekitar 700 sampai 1500 kata.
Melukis atau drawing yang butuh kesabaran konsentrasi tinggi akan lebih nyaman jika sedang tidak diburu oleh pekerjaan yang butuh target. Kenyamanan rasa sangat diperlukan saat melukis sebab jika hati sedang gelisah dan perasaan tidak nyaman melukis hanya menjadi kegiatan sia- sia sebab ide seperti berat muncul dan karya akhirnya hanya menjadi karya mentah tanpa jiwa.
Warna, goresan dan gagasan itu sangat dipengaruhi rasa.
Apakah saya mampu menjawab jika diajukan pertanyaan Bagaimana membagi waktu antara melukis dan menulis? Jujur saya tidak bisa menjawab.Jika saya sedang menggambar konsentrasi saya tentu terkuras habis untuk menggambar. Kegiatan menulis juga butuh konsentrasi. Jadi jika sedang menikmati kegiatan melukis ada kecenderungan mengurangi aktifitas melukis demikian sebaliknya.
Sinergi Melukis dan Menulis
Lalu apa pentingnya membuat artikel tentang sinergi menulis dan melukis atau membuat drawing sendiri. Jika mempunyai tulisan entah cerpen atau artikel yang memerlukan ilustrasi menarik akan lebih istimewa jika ilustrasi bisa dibuat sendiri karena akan menambah nilai tambah dari artikel sendiri. Seperti Kompasianer Robby Gandamana yang sering membuat karya ilustrasi dengan sentuhan karya ilustrasi yang ia buat sendiri. Khrisna Pabichara juga sering membuat tulisan menarik dengan sentuhan ilustrasi atau desain gambar entah dengan desain power point atau visual kreatif yang dibuat sendiri, jauh lebih menarik khan. Dan siapa tahu dari ilustrasi yang dibuat sendiri ada penerbit yang tertarik untuk dibuatkan ilutrasi. Itu sebuah keuntungan ganda bisa menulis juga bisa membuat ilustrasi. Multitalenta khan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H