Salah satu fungsi pendidikan adalah mendidik siswa menjadi manusia yang berbudi luhur. Sebagai pelajar yang melek huruf diharapkan siswa bisa belajar dari bahan bacaan yang selalu ditemui di sekolah. Dalam buku pelajaran di samping utamanya adalah bersifat ilmu pengetahuan tentu ada nilai-nilai kebaikan yang bisa disisipkan pada setiap mata pelajaran.Â
Matematika mengajarkan berpikir logis dengan disiplin menggunakan rumus dan logika untuk memecahkan persoalan. Bahasa Inggris mengajarkan siswa mengenal bahasa asing, bahasa internasional yang berfungsi sebagai sebagai komunikasi juga mempermudah menyerap ilmu pengetahuan di kancah internasional.Â
Jika menguasai bahasa Inggris banyak yang bisa dilakukan, selain bisa berdialog dengan turis Eropa atau Amerika yang kesehariannya sering menggunakan bahasa Inggris. Di samping itu, buku-buku literasi banyak yang bahasa pengantarnya bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.
Jika menguasai Bahasa Indonesia akan banyak manfaat yang bisa digunakan antara lain untuk membuat cerpen, artikel, puisi, tulisan ilmiah, membuat penemuan- penemuan teroritis yang bisa diinformasikan lewat buku,
Begitu juga dengan pengetahuan tentang alam/fisika biologi, sejarah, ekonomi akuntansi, prakarya dan seni budaya. Pendidikan amat penting karena akan membentuk benteng karakter dan bertambahnya pengetahuan yang bisa digunakan untuk membangun bangsa mencerdaskan pikiran dan tentu tidak langsung percaya pada narasi sekilas di media sosial saat ini.
Guru adalah kunci keberhasilan. Ketika pengetahuan sangat gampang diperoleh lewat internet, google search, sekali ngeklik maka akan muncul pengetahuan baru. Tinggal membaca dan mencernanya. Tetapi guru harus memberi pendampingan pada para siswa untuk tidak menelan mentah- mentah informasi yang masuk. Harus menunggu dan mencari alternatif informasi yang lebih valid. Sebab banyak informasi sekarang seringkali hanya mengandung status "dugaan" ketika dicek, ternyata hanya berita halusinasi, berita hoaKS yang tidak bisa dibuktikan validitasnya.
Ketika Oknum Guru Terlibat dalam Penyebaran Hoax
Tetapi yang memprihatinkan ialah ketika guru ikut membuat status dan cuitan kasar yang ditujukan untuk seorang pemimpin, atau elite politik. Apa yang akan dipetik dari seorang guru jika guru saja juga menjadi salah satu penyebar hoaks?
Ingatan saya tertuju pada isu tentang 7 Kontainer surat suara yang tercoblos. Oknum guru (MIK) itu seorang guru SMP di Cilegon telah melanggar pasal 28 ayat 2 jo pasal 185 ayat 2 UU ITE, sebelumnya juga ada oknum bernama Himma Dewiyana Lubis (dosen) yang menyebarkan hoaks bom Surabaya hanyalah sebagai pengalihan isu terkait pilpres.