Sekarang politik telah membentur- benturkan pemahaman bahwa misalnya Arab adalah penerus ajaran Nabi, China adalah aseng penguasa perekonomian dan perdagangan, Tauke yang selalu memeras pribumi. Jawalah yang berhak menjadi pucuk pimpinan kekuasaan.
Perdebatan Arab, China menjadi perdebatan panjang dan liar. Maka sebaiknya sudahi polemik tersebut. Bagaimanapun Arab dan China mempunyai jasa masing- masing dalam kemajuan bangsa ini. Mereka adalah bagian tidak terpisahkan dari sejarah budaya dan kemerdekaan Indon, berjasa dalam kemajuan bangsa baik dari sisi budaya, pendidikan dan penyebaran agama yang damai dan penuh warna. Jangan dibentur- benturkan. Salam Damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H