Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menjelang Akhir Kampanye Jokowi Tersudut?

29 Maret 2019   09:46 Diperbarui: 29 Maret 2019   17:08 3191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa minggu menjelang pencoblosan lawan- lawan Jokowi mulai memainkan kata- kata psikologis. Mereka yang bergerak di media sosial, pengkritik, pengamat mulai membuat narasi seakan- akan Jokowi terjebak dalam permainan kata - kata. 

Mereka menganggap bahwa Jokowi telah berubah. Bukan lagi humanis, santun dan halus tutur katanya. Jokowi kata mereka menampakkan watak asli kasar, keras dan gampang marah. Benarkah? Bahkan artikel yang mengkritik Jokowi mempunyai keterbacaan tinggi. Apakah ini indikasi bahwa ada pengepungan opini yang akan mendegradasi popularitas Jokowi.

Jokowi sudah Berubah?

Bagi pengagum Jokowi ini adalah warning, peringatan untuk mencoba membuat narasi balik tentang siapa sebenarnya Jokowi. Para pengkritik itu cerdas- cerdas, bisa mengolah kata dengan runtut dan juga dengan data- data yang bisa dicerna logikanya. Serangan cerdas ini harus pula dicounter cerdas dan tidak perlu emosional. Anggap sebagai kritik membangun yang harus didengarkan.

Bagaimanapun sampai saat ini saya masih lebih percaya Jokowi daripada Prabowo. Meskipun dalam pemberitaan popularitas Prabowo dalam analisis google trend tampak lebih superior dibanding Jokowi, tetapi tidak perlu gelisah karena google trend bukan ukuran untuk menyimpulkan bahwa Jokowi kalah populer dibandingkan  Prabowo. 

Penyebutan Prabowo yang lebih banyak dalam pembicaraan di media sosial bukan berarti mengindikasikan ketertarikan pada Prabowo. Bisa jadi penyebutan nama Prabowo karena Prabowo yang lebih sering membuat sensasi sehingga netizen sering menyebutnya lebih banyak dari Jokowi.

Jokowi sering diserang karena banyak musuh- musuh di kalangan atas yang merasa terganggu kenyamanannya. Kritik- kritik tentu mengarah kebijakannya yang tidak begitu populer karena perekonomian masih berjalan di tempat. Yang berhasil baru pembangunan infrastruktur, pembangunan fisik yang belum bisa mempengaruhi laju perekonomian. 

Masyarakat sangat berharap laju perekonomian berjalan cepat. Tetapi seharusnya mereka realistis perekonomian dunia sedang terguncang. Lihat saja Venezuela, Negara- negara Afrika. 

Chinapun indeks perekonomiannya berjalan di tempat. Perang dagang antara Amerika dan China tentu saja berimbas pada perekonomian dunia. Indonesia tentu saja terdampak tetapi karena sudah siap dengan segala resiko Indonesia masih lebih baik daripada negara- negara lain.

Nah masyarakat yang ingin menyesap kemakmuran tentu saja tidak merasa puas dengan kinerja pemerintah. Mereka menganggap para pengagum Jokowi terlalu lebay karena terlalu membela Jokowi dalam segala hal. Benarkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun