Mumpung tidak terlihat, hanya foto yang bisa saja foto orang lain atau sekedar emoticon atau bebas mengungkapkan makian, ujaran kebencian yang sebetulnya bukan habit asli  orang dengan budaya Timur.
Sekarang bahasa medsos tampak amat vulgar. Masyarakat seharusnya bisa mengerem kata- kata "nylekit, menyakitkan dan bisa menimbulkan hubungan dengan saudara renggang, dengan tetangga menjadi kaku dan tidak sebebas ketika tidak ada event pilpres. "
Debat pilpres memasuki tahap kedua. Tanggal 17 Februari nanti kedua kandidat presiden akan saling mengadu gagasan, mengadu program. Mereka dengan timsesnya pasti sudah mempersiapkan diri menghadapi debat yang banyak membahas tentang infrastruktur, pangan, energi terbarukan.
Masyarakat medsos sudah lebih dahulu berdebat, mereka saling beradu gagasan dan meramalkan apa yang akan dilakukan kandidat favoritnya. Olok olok sudah leboh dahulu hadir mengawali debat yang hari ini berlangsung. Siapakah pemenang debat yang pertama adalah masyarakat medsos. Mereka pandai dan cerdas dalam berdebat tapi belum tentu mampu mewujudkan dalam menghadapi masalah bangsa yang kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H