Hampir sepanjang pagi menyusuri Daan Mogot di Jakarta Barat. Hiruk pikuk kendaraan, suara klakson, bising knalpot selalu menjadi sahabat setia kala berangkat dan pulang kerja.Â
Sebagai pengguna jalan terus terang saya belum pernah memberanikan diri berjalan di Trotoar. Agak ngeri karena pengendara motor sering nekat menerabas pedestrian atau trotoar demi lebih cepat melaju dan sampai ke rumah.
Perilaku ugal-ugalan pengendara motor itu membuat trotoar jarang tertapaki oleh pejalan kaki. Mungkin terasa kontras jika anda pergi Ke Jepang, atau ke daratan Eropa yang masyarakatnya lebih senang jalan kaki daripada naik kendaraan pribadi. Di Indonesia pengendara motor itu raja, ia bisa menyelusup ke mana saja.Â
Bahkan marka Busway bisa dilompati kalau perlu. Mengapa mereka lebih suka naik motor? Karena jalan kaki itu bikin lelah, di samping itu ancaman terserempet motor besar. Masih ingat ketika terjadi peristiwa di halte Tugu Tani. Seorang perempuan  mabuk  menerjang pejalan kaki yang tengah berjalan di trotoar.
Sekarang orang- orang lebih menyukai naik ojol daripada menyusuri trotoar yang tidak nyaman untuk pejalan kaki. Siapa mau jalan kaki jika setiap saat jantung bersediran diklakson oleh pengendara motor yang nekat menerjang trotoar katanya sih karena mereka mengejar waktu, menghindari penumpukan kemacetan di jalan.
Jalan- Itu Sehat Lho!
Bagaimana sih rasanya jalan kaki? Pernahkan anda merasakan bahwa berjalan kaki itu menyenangkan?
Jalan kaki itu sehat. Jalan kaki itu lebih berkualitas daripada lari apalagi lari dari kenyataan hehehe...tau lari dari tanggung jawab apalagi hahaha...
Saya pernah mencoba menantang diri berjalan kaki dari Yogyakarta ke Magelang. Itu saya lakukan dulu ketika tubuh masih bisa diajak kompromi untuk melakukan hal - hal ekstrem.Â
Rasanya nyaman saja sih. Ketika jarak tempuh sudah melewati kilometer 10 kilo (Jarak Yogyakarta sampai Magelang kira- kira 40 Km) ritme kaki itu sudah stabil. Yang menggerakkan untuk tidak capai dan fokus sampai tujuan itu adalah pikiran.Â
Jika pikiran merasa lelah maka baru berjalan 1 kilopun terasa melelahkan. Bukan hanya masalah kuat  tidaknya kaki mengayun tetapi suasana hati, tekad, semangat itu yang terpenting.Â
Tubuh bisa dilatih pelan- pelan, tetapi untuk memompa semangat  dan mental itu butuh waktu. Jalan kaki itu koordinasi otak dan rasa. Saat melakukan perjalanan dengan perasaan senang maka jalan kaki itu mengasyikkan.Â
Dengan langkah terukur dan stabil otak tinggal  memerintahkan otot- otot di semua bagian tubuh untuk  memerintahkan kaki malangkah. Paru- paru menyesuaikan dengan ritme kaki dan jantungpun mengikuti dengan menyesuaikan dengan ritme kaki.
Kaki sudah teramat berat dan telapak sudah memerah tetapi masih ada 10 kilometer yang mesti ditempuh. Langkah kaki masih stabil , keringat malah hampir kering tetapi semuanya terasa berat. Hanya karena tekat sangat kuatlah yang membuat perjalanan terus melaju yaitu pada satu titik tujuan yaitu rumah.
Di saat perjalanan kadang muncul ketakutan, muncul perasaan cemas tapi semuanya hilang jika otak dan pikiran fokus untuk membayangkan rumah yang masih cukup jauh.
Trotoar yang Tidak Ramah Pada Pejalan Kaki
Jalan kaki itu pernah akrab dengan perjalanan hidup saya tetapi menghilang begitu tiba di Jakarta. Awal- awal saya masih suka ketika menyusur gang- gang di perkampungan padat penduduk tetapi sungguh malas jika harus menyusuri trotoar di Jalan Daan Mogot. Capek hati.Â
Ingin sekali melakukan aktifitas yang menyehatkan itu. Mungkin saya harus bertanya pada diri sendiri dulu. Ayo budayakan jalan kaki, Kalau tidak dicoba jalan kaki, bagaimana bisa mengubah kebiasaan masyarakat kota yang lebih asyik mengendarai motor yang selalu memuntahkan racun kotor karbondioksida.Â
Mending sunyi jalanan dan ramai pejalan kaki karena Jakarta menjadi lebih manusiawi daripada melihat banyak penglaju menggeber motor dan mobilnya tanpa mempedulikan keselamatan diri dan orang lain yang sama- sama menggunakan jalanan umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H