Mula-mula saya yang waktu itu masih SD hanya mengintip sekilas karena belum begitu paham membaca, setelah mahir menulis dan membaca saya jadi tahu mengapa ayah dan nenek tampak menikmati bacaan, ternyata jendela pengetahuan muncul saat membaca.
Dari kisah-kisah sederhana itulah banyak orang akhirnya menjadi penulis, wartawan, cerpenis, penyair novelis. Banyak orang mendedikasikan diri untuk mengabdi sebagai penulis karena menulis selain memberi kebahagiaan, pengalaman perjalanan, juga luasnya ilmu pengetahuan.Â
Penulis otomatis seorang pembelajar, orang yang selalu belajar pada alam, pada pemikiran orang lain, pada fenomena sosial, pada kehidupan yang memberinya banyak tekanan, masalah dan dilema.
Tidak semua penulis bahagia dan berkecukupan secara finansial, bahkan banyak dari mereka yang seperti tersisihkan dari lingkungan karena keluarganya, tetangganya, orang-orang terdekatnya menganggap seorang penulis hanyalah seorang pengkhayal yang tidak jelas pekerjaannya.
Penulis seperti berjarak pada dunia sekitarnya karena lebih sering bergulat dengan imajinasinya, dengan fantasinya, dengan pemikirannya yang harus segera diungkapkan lewat tulisan.
Chairil Anwar boleh jadi dianggap aneh, eksentrik, juga dengan penyair wiji Thukul yang perlu dilenyapkan karena membahayakan sebuah rezim yang tengah berkuasa. Ada penulis yang akhirnya frustasi karena pemikirannya tidak dimengerti oleh orang-orang pada zamannya, tetapi akhirnya hasil karyanya abadi setelah zaman berganti.
Kembali ke laptop, soal inspirasi mengapa akhirnya saya suka menulis. Gejolak rasa, perasaan yang teraduk karena jatuh cinta  seperti melahirkan cerita-cerita melankoli. Cinta adalah keadaan yang membangkitkan imajinasi. Terkadang tanpa disengaja saya atau anda tersenyum-senyum sendiri membayangkan suasana romantis  ketika mata beradu mata, tangan saling meremas, tubuh bersentuhan.Â
Padahal itu berada dalam ruang khayal seseorang yang tengah jatuh cinta. Ruang khayal itu harus mendapat penyaluran dan saya yang terbiasa membaca cerita berseri dan membaca novel remaja (dulu yang terkenal adalah Lupus, karya Hilman Hariwijaya). Kisah cinta klasik dalam buku karya SH Mintardja antar Agung Sedayu dan Sekar Mirah, Pandan Wangi.
Lebih Banyak Inspirasi Ketika sedang Jatuh Cinta
Jatuh cinta memberi perspektif imajinasi bagi seseorang menulis puisi. Kata-kata tentang cinta  bermunculan bak jatuh dari langit. Seseorang tampak menjadi lebih romantis saat sedang jatuh cinta dan itulah yang akhirnya merangsang seseorang seperti saya untuk menulis.Â
Cinta yang tumbuh dalam perasaan memberi dorongan seseorang mengeluarkan keluhan, gejolak rasa, ungkapan cinta sampai melampaui kemampuan normal seseorang. Yang sebelumnya susah mengungkapnya lewat bahasa tulisan, secara spontan bisa melahirkan kata-kata elok dan puitis.
Bagi anda yang masih bingung bagaimana menuangkan cerita lewat bahasa tulis barangkali perlu memanfaatkan momentum jatuh cinta agar mampu membuka pikiran dan menuangkan lewat bahasa tulis. Sederhana kan?Â