Ada dialog lirih
 terdengar perih
 "Kaukah itu sang pemilik sunyi"
Kau tak jawab hanya sedetak dua detak suara jantung mengiring repih
***
Wajahmu tetap tersenyum menyapa dengan simpul bibirmu
 tahukah ada diskusi seru
 diruang bathinku
Ingin aku keluarkan
 meminjammu sebentar
 tetapi ada gejolak yang mencegahku untuk bersuara
 ia tengah bermusyawarah
 namun belum ada kata kata sepakat
masing- masing adu benar
masing- masing adu alasan
masing-masing adu pikiran
merasa gagah bisa bertengkar
Sementara kubiarkan suara bathin saling tampar
Hingga akhirnya sepi kembali datang
Suara sunyi di sudut jiwaku
Menyapa lembut
Seperti elusan halus
datang membawa suara teduh
ia ingin berbagi rindu
dalam alunan lagu merdu
"Tahukah , suara jiwa kau lebih murni dari bisikan -- bisikan berisik di tugu monas itu"
sedetik kemudian sunyi menjadi besi*)
sang waktu terus melangkah sedang sejarah tetap menoreh luka
dan nurani tetap jujur meskipun tak terdengar
terlalu berisik syahwat kuasaÂ
dalam doa- doa yang beriring murka
2018
*)petikan puisi dari Gunawan Muhammad (Kompas Sabtu 1 Desember 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H