Di akhir hidupnya van Gogh lebih nyaman hidup diantara orang-oranng yang divonis gila.
Karya lukisan van Gogh yang melebihi "zamannya" waktu itu tentu masuk dalam kategori karya "orang gila".
Tapi di balik kegilaan vah Gogh karyanya masih tersimpan rapi tanpa ada tanggapan berarti dari penikmat seni pada zamannya.Â
00 tahun kemudian baru terlihat bahwa karya-karya Vincent van Gogh amat luar biasa. Dan sampai sekarang karya-karyanya masih sering dibicarakan oleh penikmat seni, kurator dan kritikus seni. Â Â
Pameran Aneka Rupa Lima RSJ ini sebuah terobosan meskipun hanya satu dua orang yang benar-benar fokus melihatnya karena di Halte orang-orang cenderung bergegas, mengejar jadwal bis dari satu tempat ke tempat lain. Sambil antre mereka lebih fokus bercengkerama dengan gadget, berjejal di lorong antrean.
Jika mengamati lebih detil karya mereka kebanyakan bukanlah masalah teknik teoritis berkarya seni, tetapi lebih pada ekspresi dan roh karya mereka.
Goresan mereka "jiwa ketok " yang ditampilkan. Suara-suara bathin yang terpasung, sebuah pencarian diri dari memori-memori yang hilang lenyap, tertikam masalah demi masalah.
Manusia kota dengan problemanya, mungkin masuk mereka yang bercita-cita tinggi mengawang- awing melebihi batas kemampuan yang tergariskan.
Ketika ekspektasi tidak tercapai, ada semacam pemeberontakan dalam jiwa, kecewa, panik, tidak percaya hingga akhirnya terjebak dalam stress berlarut hingga depresi lalu  jiwa mereka lelah.
Melukis adalah salah satu  ekspresi untuk melepaskan ketegangan jiwa, membuang unek-unek yang mendekam di jiwa.