Saya membaca Opini Kompas ("Pemimpin Bukan Agen dan Pemandu Sorak "Herry Tjahyono ) hari Senin 17 September 2018 tentang tipe pemimpin yang seharusnya dipilih untuk memimpin negara dengan masalah yang kompleks serta rumit, politisi yang akan menjadi duta rakyat di parlemen.
Indonesia salah satu negara yang mempunyai masalah cukup pelik jika jika menyangkut pilihan rakyat tentang pemimpin yang ideal.
Ramai dibincangkan tentang pemimpin ideal, pemimpin yang dirindukan oleh segenap rakyat. Ternyata idealisme rakyat terbelah saat menentukan kesempurnaan pemimpinnya.
Tidak mudah menyatukan pendapat dari isi kepala  ratusan juta rakyat. Sudah bekerja maksimal dan mati-matian memajukan Indonesia masih saja banyak suara "miring" menyangkut, kinerja, penampilan fisik, kapasitas intelektual seorang calon pemimpin.
Yang sekarang ini banyak dibincangkan di media sosial adalah perdebatan mereka menyangkut idealnya pemimpin.
Penampilan garang, tegas, pidato berapi-api, wajah berwibawa menjadi  kerinduan sebagian orang yang kecewa dengan pemimpin yang katanya plonga-plongo, terlalu medok, atau disangsikan kemampuannya dalam berbahasa asing.
Media sosial menjadi pemicu bagi sebagian pengguna gadget yang hobinya berkomentar. Saya merasakan banyak komentar sadis yang menjurus ke fisik.
Entah karena susah mencari celah untuk mengritik atau sekedar beda, kecewa dan apapun usaha pemimpinnya tidak akan mendapat poin positif.
Tetapi yang berani ngomong nyeleneh, sarkas dan nylekit itu biasanya akun- akun tidak jelas yang sering menggunakan nama samaran, identitas tersamar yang bertujuan mempertajam debat seakan- akan di dunia maya telah terjadi perang komentar yang bisa saja berujung anarkhis bila dipikirkan terlalu dalam.
Politik sering memunculkan friksi, membelah kerukunan dan memprovokatori keonaran. Saya setuju jika harus diwaspadai tipe pemimpin yang hanya bertindak seperti pemandu sorak.
Dia hanya akan berlindung pada suara massa yang kecewa  lalu mengakomodasi kekecewaan itu untuk menjadi amunisi untuk menyerang lawan politiknya.