Pameran Seni Koleksi Istana di Tengah Spirit Asian Games 2018

Lukisan Jendral Sudirman Karya Pelukis Joes Supadyo (foto By Joko Dwi)

Kurator pameran  Amir Sidharta dan Watie Moerany memilih karya karya yang disesuaikan dengan spirit bangsa yang sedang membangun kepercayaan dunia dengan memperbanyak konstruksi jalan, sarana prasarana umum guna meningkatkan kecepatan akses dari satu daerah ke daerah lain di wilayah Nusantara. 

Spirit intinya adalah persatuan dan kesatuan, Gotong -- royong. Perbedaan bukan untuk diperdebatkan dan dipertentangkan tetapi memberi kekayaan yang sangat berharga bagi alam demokrasi ini. 

Jangan mau dikotak-kotakkan oleh kepentingan politik, tetapi bersama membangun bangsa holopis kuntul baris seperti nyanyian rakyat ketika melakukan gotong royong saat membangun rumah.

Rasanya ngeri mendengar suara-suara "nyinyir" yang cenderung memecah belah kesatuan dengan  menajamkan perbedaan keyakinan, mengasapi paham radikal, dan memilah-milah masyarakat dengan dukung mendukung partai politik serta calon pemimpin bangsa.

Lukisan Karya Itji Tarmizi Menjemur Ikan (Foto By Joko Dwi)

Lukisan Panah Henk Ngantung menurut penulis adalah sebuah cara untuk menetapkan target pasti ke mana arah bangsa Ini membidik. Dengan gangguan berupa badai, angin, guncangan pemanah yang baik tetap harus fokus agar bidikannya tepat. 

Memanah menurut  Soekarno begitu kata Agus Dermawan adalah lambang kesatriaan yang mengkristal dalam kebudayaan Jawa serta kosmologi wayang. Tentu perhitungan menjadi prioritas, konsentrasi dan keyakinan yang akan memberi kesuksesan.

Setelah 73 Tahun merdeka ternyata masih banyak jalan terjal yang harus dilalui bangsa ini terutama mental pejabat, wakil rakyat, politisi yang masih terwarisi sifat politik Belanda Devide et Impera. 

Jika mau kuat dan maju maka politik pecah belah itu harus lenyap dari bumi Nusantara yang terdiri dari bermacam suku bangsa, keyakinan.agama. bahasa.

Jika keragaman dan perbedaan agama dibuat untuk meruncingkan konflik maka kehancuran akan menghadang bangsa ini. Dengan kebudayaan Indonesia yakin perbedaan itu bukan kelemahan, tetapi harmoni, sebuah kekayaan yang harus dipercaya bahwa, seperti halnya konser musik suara berbeda memberi keindahan. Suara tinggi, suara rendah, ketukan-ketukan ritmis, saling berkejaran namun dalam satu konduktor mampu menampilkan suara megah.

Silahkan berbondong bondong datang melihat jejak karya anak bangsa koleksi Kepresidenan. Apresiasi anda diperlukan untuk dukungan agar karya seni mendapat tempat layak dan jika masyarakat mampu menghargai karya anak bangsa Karya seni akan terangkat dan menjadi andalan untuk menjadi duta bagi kemajuan bangsa di mata internasional.

Penulis adalah Guru Seni Rupa dan Pemerhati Pameran Seni.