Menulis itu juga sebuah terapi jiwa, karena berbagai persoalan itu bisa ditulis dan menjadi energi positif  karena bisa menginspirasi manusia untuk belajar dari masalah- masalah manusia dengan cara menuliskannya entah di blog , menulis buku atau sekedar mengungkapkan lewat syair puisi. Menulis bagaimanapun mampu menunda kecemasan, meminimalisir masalah dan membuat lega karena masalah itu bisa dikurangi dengan cara menulis entah bagaimana cara ungkapnya terserah penulis.
Tidak ada Penulis Tanpa MasalahÂ
Mereka para penyair, penulis bukanlah orang-orang sempurna, bisa jadi mereka mempunyai masalah kompleks dan berat, tetapi mereka bisa bertahan dengan menulis dan mengalihkan energi negatif itu menjadi sebuah karya sastra yang penuh kedalaman. Â Karya-karya Pramoedya Ananta Toer , tulisan-tulisannya berasal dari kegelisahan tentang sisi kebangsaan yang koyak moyak akibat nafsu politik, dan karena syahwat kekuasaan telah menumpulkan hati nurani. Ia menjadi korban dari pertentangan ideologi.Â
Sudah pasti jiwanya terguncang dengan masalah yang menimpa tetapi  ia bisa membuat karya sastra yang mendunia, dari kegelisahan pemikirannya. Sudah pasti Pramoedya  mempunyai masalah keluarga dan masalah pribadi.
 Berdamai dengan Masalah
Kecemasan itu milik manusia, akan lebih baik jika sesegera  mungkin mengelola kecemasan dengan berdoa, berrefleksi dan menulis. Bagaimanapun kecemasan itu tetap diperlukan untuk mendorong manusia menyadari bahwa ia bukanlah makhluk sempurna.  Manusia masih butuh teman, butuh komunikasi, butuh, pergaulan, butuh saudara yang bisa diajak berbagi persoalan dan meringankan masalah dengan cara terjun aktif dalam dinamika masyarakat. Jika sudah mengenal manusia lain tentu anda, saya tidak merasa sendiri. Biang masalah dan kecemasan sebetulnya adalah karena manusia tidak mau persoalannya diketahui orang lain.
Selamat menulis, semoga dengan menulis persoalan bisa menjadi ringan.
