Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sejarah Akan Mencatatmu, Penulis!

5 Juni 2018   04:38 Diperbarui: 5 Juni 2018   15:50 2796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sastraindonesia.net

Sebermula kata

Mula - mula kamu merasa hanyalah debu yang dengan mudahnya diterbangkan angin. Bukan siapa-siapa dan tidak ada yang mengenalmu selain keluarga, pacar, sahabatmu dan orang-orang terdekatmu. Jejak tapakmu segera lenyap tertelan prahara bumi yang penuh dinamika. Angin telah membawamu menyatu dengan deburan debu lain dari berbagai tempat. 

Lalu pelan-pelan kau menulis entah di tanah, entah di daun, kertas, pelan dan pasti kata-kata yang kau tulis itu beranak pinak, dari hanya puluhan kata, ratusan kata meningkat sampai ribuan hingga jutaan bahkan ratusan juta kata. Dari bait-bait pendek, kalimat-kalimat singkat tersusun menjadi puluhan hingga ribuan lembar.

Satu puisi, satu artikel berkembang hingga ketika puluhan tahun menulis judul-judul yang setiap hari lahir kemudian tersusun menjadi buku. Dari buku itulah kau mulai tercatat sejarah. Seberapapun penghargaan dari menulis kepuasan yang terbesar adalah ketika kata-katamu dipetik dan berulangkali dibaca. Sejarah telah mencatatmu sebagai penulis.

Mungkin wajahmu tidak terlalu familiar, tidak terlalu dikenal tetapi siapakah yang tidak kenal  William Sakhespeare, atau Agatha Christie, J.K .Rowling untuk anak generasi sekarang. Klik saja google, tulis namamu, buat klu tentang penulis, jika kau dengan gampangnya menemukan namamu di deretan direktori google atau mesin pencari maka kau sudah tercatat sejarah. 

Kau boleh menyebut dirimu penulis. Toh jika ditanyakan seberapa besar andilmu sebagai penulis, lihat saja jejak tulisanmu yang pernah masuk di platform blog, direktori kepustakaan, referensi-referensi di daftar pustaka. Kau boleh tersenyum karena namamu dan tulisanmu telah menjadi catatan penting dunia literasi.

Nama yang Akan Tercatat Sejarah

Jika ada peribahasa  Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belangnya manusia mati meninggalkan nama dan  nama penulis akan abadi bersama sejumlah tulisannya yang telah tercatat oleh sejarah. Pramudya Ananta Toer, Romo Mangun, STA(Sutan Takdir Alisyahbana), Armyn Pane, Iwan Simatupang, Chairil Anwar, dan sederetan penulis, pengarang yang akan selalu terukir dalam dada pecinta buku, literasi dan sastra. Tulisan mereka akan tetap menjadi rujukan, dan kata- kata sering dicuplik, dicantumkan sebagai sebuah kata mutiara yang menginspirasi.

Tidak ada yang salah dengan menulis, sekali anda menjadi penulis dan konsisten menulis, anda sedang menabung masa depan. Tidak peduli nasib berbeda setiap tulisan akan tetap menjadi tonggak sejarah yang akan selalu dikenang pada siapapun yang pernah membacanya. 

Anda hanya perlu menjadi diri sendiri dan tidak perlu minder terhadap kesuksesan orang lain yang sudah melejit meninggalkan anda. Menulis itu seperti membangun pondasi, tidak perlu ngebut jika hanya akhirnya benjut. Yang penting langkah anda konsisten, lihat saja satu tokoh yang konsisten menulis seperti Tjiptadinata Effendi. 

Beliau menulis seperti makan tidak absen barang seharipun karena makan adalah energy maka perlu dilakukan sepanjang hari dan menulis seperti sebuah repetisi yang dilakukan terus menerus tidak berhenti sampai tidak lagi bisa menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun