Di jalan jalan di Ibu Kota, aura politik seperti membuat otak penuh oleh sampah visual yang memenuhi billboard, jembatan penyeberangan, pohon-pohon nan rimbun dan lorong-lorong gang perkampungan. Poster-poster calon entah wakil rakyat atau politikus yang sedang menjual postur dirinya untuk dilihat masyarakat yang kebetulan lihat poster nampang di pertigaan, perempatan, tempat-tempat strategis yang akan membetot mata sejenak melihat sosok calon "Pemimpin Bangsa".
Entah kenapa politik negara ini terlalu gaduh dengan isu-isu, bukan persaingan kreativitas seperti yang yang saya lihat di INACRAFT 2018 yang berlangsung dari tanggal 25 April sampai minggu ini tanggal 29 April 2018.
Tiket seharga 25 ribu tidak terasa ketika melihat karya-karya anak bangsa yang dipamerkan. Ribuan pengunjung lalu lalang mencari barang-barang yang cocok ntuk dibawa pulang. Batik, asesoris perempuan, lukisan, lurik yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadi produk fesyen yang memukau mata. Baik tua, muda, sosialita kota Jakarta dengan penuh antusias melihat buah tangan dari pengrajin, seniman dari seluruh pelosok Nusantara. Amazing.
Jangan menjadi bangsa yang inferior hanya melihat dari sisi politisnya saja. Lihat kebudayaannya, lihat jejak kreasi anak mudanya dan orang-orang yang tekun mengolah rasa, pikiran, dan mengubah hasil alam menjadi benda bernilai seni tinggi. Amerika, Eropa, Asia dan Afrika mengaku dari sisi budaya manusia Indonesia sejajar dengan mereka, mungkin hanya mindset masyarakatnya yang kadang tidak percaya diri dan terlalu dihubung-hubungkan dengan kegaduhan politik.
Bangun, datanglah sekali- sekali ke event pameran semacam INACRAFT. Para pengusaha besar bantu unit-unit kreasi di daerah untuk dipromosikan sampai level Internasional. Betapa bangganya Indonesia bisa menguasai panggung dunia dengan "produk budaya". Selamat tinggal kegaduhan politik. Mari isi kegiatan dengan menangkap peluang usaha dari kekayaan alam yang melimpah serta daya kreasi manusia yang tidak ada habisnya.
Bukan hanya ibu-ibu yang gatal melihat benda- benda kerajinan yang memukau mata, juga anak-anak bisa membeli barang mainan seperti di stand Gunung Kidul misalnya. Membeli congklak yang bisa dilipat dengan diwarnai dengan motif batik. Unik abis. Ada sudut-sudut pameran yang diisi dengan lukisan dari akrilik, anda juga bisa menemui lukisan unik dari sabut kelapa, dari air kopi serta perpaduan lukisan dengan aplikasi digital dengan media semacam kayu, kanvas.