Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen│Sebulan dalam Dekapan Sunyi

5 April 2018   11:13 Diperbarui: 5 April 2018   11:53 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saput saput aku mendengar keramaian kurang lebih beberapa depa dari tempatku. Suara apakah itu. Masihkah suara iblis, masihkan manusia- manusia jahat yang menjebloskan aku dalam dekapan sunyi, mengejang-ngejang menahan derita, ketika otak serasa diperas-peras.

"Betapa bingungnya pagi, ketika senja selalu mendesak untuk bertamu?"

"Betapa kesalnya malam saat pagi mendesak ingin pipis di tempat terang"

"Betapa kesalnya siang, ketika malam mendesak ingin berak di tempat gelap"

 Senja telah memudarkan siang,

      Sementara malam telah  menghapus warna jingga dengan tinta hitam

        Tidak terasa pergumulan mereka telah mengantarkan aku mendekap sunyi

          Dari bulan purnama ke bulan purnama berikutnya.

Iblis kutanya dan kutawarkan untuk menikmati sunyi

"Maukah kau menemaniku mendekap kesunyian?"

Dan iblis lari tunggang-langgang ketika ingin kudekap dan kuperkenalnya pada sunyi, karena iblis ternyata lebih senang kegaduhan daripada merenungi kesunyian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun