Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balai Budaya Menggelar Pameran Lukisan Alumni UNJ

23 Februari 2018   10:24 Diperbarui: 23 Februari 2018   12:06 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembang Sepatu bersama penulis pada pembukaan pameran (dokumen Pribadi)

Kembang Sepatu bersama penulis pada pembukaan pameran (dokumen Pribadi)
Kembang Sepatu bersama penulis pada pembukaan pameran (dokumen Pribadi)
Salah satu pelukis Muda yang aktif berkarya adalah Kembang Sepatu. Ia yang masih aktif mengajar di BPK Penabur Jakarta, mampu membagi waktu antara mengajar dan berkarya. Karya-karyanya sering menjadi koleksi orang-orang penting. Dan kali ini Kembang sepatu demikian nama populer dari pria bernama asli Setyo Purnomo, menghadiahkan satu lukisan untuk Ketua Setara Institute Hendardi.  Lukisan merpati yang yang jatuh dengan bulu terburai menggambarkan tentang kasih sayang yang mati. Kembang Sepatu di tengah kesibukannya sebagai pengajar seni rupa di Sekolah BPK Penabur, Jakarta, pria enerjik kelahiran Pemalang, 30 Oktober 1972 ini sangat aktif melukis dan berpameran. Karya-karya Kembang Sepatu menyuarakan persoalan-persoalan aktual, sehingga akan menjadi saksi sejarah karena lahir dari pergulatan hidup sehari-hari, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, maupun hukum. "Tenggelamya Dewi Keadilan" (cat acrylic di atas kanvas, 100 cm x 100 cm, 2009), misalnya, menyindir peradilan di Indonesia yang sangat korup. Hakim yang mestinya berbuat adil, karena matanya sudah tertutup uang maka mereka tidak mampu memberikan keputusan yang benar dan adil. "Ini akan menjadi bencana bagi sistem peradilan kita. Bau bangkainya mengundang burung-burung gagak," kata Kembang Sepatu kepada Dialog di sela pameran. Pun, "Teror of Justice" (cat acrylic di atas kanvas, 100 cm x 100 cm, 2018), yang menggambarkan hakim sebagai manusia setengah malaikat/dewa, setengahnya lagi adalah manusia yang masih memiliki rasa takut, sehingga tak berdaya ketika menghadapi teror. "Dia hanya mampu memegang kitabnya, tapi tak mampu mengimplementasikannya," papar pelukis yang hobi touring ini. Lalu, "Indonesia Zaman Now" (cat acrylic di atas kanvas, 100 cm x 200 cm, 2011 dalam gambar), yang berkisah tentang fenomena tertangkapnya para pejabat, baik pusat maupun daerah, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini membuktikan bahwa korupsi di Indonesia telah mewabah dari Sabang sampai Merauke. namun hanya dinikmati oknum-oknum pejabat jahat seperti ulat, sehingga rakyat menanggung beban utang yang sangat besar,"(catatan sinopsis karya Kembang Sepatu).Karya seni lain yang menarik adalah karya dari Jan Praba Kartunis Warta ekonomi,CompArt Publishing, Art director CKMS Adv, Creative Director Bintang desain yang menampilkan lukisan pop kartun yang segar dilihat mata.

Kalau Anda penasaran dengan karya karya alumnus UNJ (Universitas Negeri Jakarta)tersebut silahkan datang. Semoga Seniman yang datang dari kampus keguruanpun bisa mengisi khasanah seni yang sedang menggeliat ini. Di tunggu kiprah guru lainnya untuk memeriahkan pagelaran seni Nusantara. Jika kebudayaan dan seni berkembang baik semoga bisa menjadi penyeimbang dari maraknya ujaran kebencian dan persekongkolan politik yang membuat masyarakat semakin muak dengan tingkah laku wakil rakyat.

Penulis adalah Peminat Seni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun