"Asem, Ki..."
Cinta Sri bukan untuk Bambang. Sri naksir pada Sukoco tapi sayangnya Sukoco pemalu dan tidak pernah sekalipun menyapanya. Padahal ia ingin sekali ngobrol. Rasanya ada getar-getar khusus bila keduanya sempat saling mencuri pandang.
Bambang yang menggebu ingin memacari Sri harus gigit jari sebab sudah tiga kali ia ngomong jujur pada Sri bahwa ia suka Sri tapi hati Sri bukan untuk Bambang. Sri dan Sukoco menjalani cinta yang senyap. Karena kedua-duanya tidak pernah bisa mengungkapkan lewat kata-kata. Getar-getar cinta mereka hanya tertambat di hati. Mungkin sampai hari ini. Puluhan tahun kemudian ketika mereka sudah punya keluarga dan cucu.
Bambang adalah pemenang yang bisa menaklukkan Sri. Sayang bukan cintanya. Sri menyayangi bambang tapi tidak pernah mencintainya. Cintanya hanya milik Sukoco yang sampai hari ini tidak pernah berani mengungkapkan getaran cintanya pada Sri...
Begitulah kisah cinta tahun 1990- an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H