Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membangun Ruh Antara Cerpen dan Ilustrasinya

16 Januari 2018   16:01 Diperbarui: 16 Januari 2018   17:21 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen Media Indonesia Minggu, 14 Januari 2018 (dokpri)

Di zaman perjuangan Indonesia Ilustrasi menjadi alat untuk membangkitkan semangat perjuangan, kritik sosial, dan cover-cover buku sebelum ada teknologi canggih komputer yang bisa membuat gambar dengan rekayasa mesin. Tercatat komik-komik yang menandai jejak ilustrasi Indonesia dengan tokoh-tokoh Djair, Jan Mintaraga, Henk Ngantung(mantan Gubernur  Jakarta dengan karya legendarisnya yang menjadi latar foto Soekarno  ,memanah).

 Tokoh ilustratror/kartunis  Kompas  GM Sudarto, Jitet Koestana, Tomdean, Ipong Purnama Sidhi, Jeihan Sukmantoro,Angki Purbandono, AS Kurnia,Gusmen hariadi,Hanafi, I Wayan Suja, Polenk Rediasa, Nyoman Sudjana Keyem dan sederet pelukis, seniman lain pernah terpajang karyanya sebagai bagian dari jendela cerpen Kompas Minggu.

Ilustrasi sebagai  "ruh" Cerpen

Fungsi gambar atau ilustrasi terkadang sering tidak selaras dengan jalan cerita cerpen, sebab kadang susah memadukan idealisme penulis cerpen dengan ilustrator.  Ilustrator kadang hanya melihat sekilas cerita pendek dan berusaha mengambil inti cerita dengan memvisualkan  dan memperjelas teks menurut  imajinasi ilustrator sendiri. Seharusnya ada komunikasi antara cerpenis dan illustrator sehingga terbangun jembatan ide antara penulis cerpen dan Ilustrator. 

Penulis menilai Cerpen Kompas secara visual menarik karena banyak banyak karya seniman terpampang dan menambah daya tarik cerpen tapi masalahnya adalah kadang gambar dan cerita tidak nyambung. Untuk Koran Media Indonesia dan tempo Ilustrasi cerpen diusahakan sedekat mungkin dengan dengan alur cerita cerpen. Hanya sayangnya Ilustrasi kadang  tidak memberi greget visual, padahal secara artistik Koran Tempo boleh dikatakan berkualitas seperti terlihat dalam karya ilustratornya Imam Yunni(lihat gambar).

Bagaimanapun Ilustrasi adalah jendela atau penjelas teks maka lebih bagus jika Ilustrasi cerpen benar-benar merupakan bagian utuh dari tampilan, kualitas dan ruh dari cerpen itu sendiri. Jika antara ilustrasi dan cerpen bersenyawa maka gelegar cerpen mampu membangkitkan asa membaca sekaligus menikmati sajian visual yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun