Jujur saja nak bapak mengaku
Tidak banyak cerita yang bisa kurangkai keluar dari mulut bapakmu ini
Bagiku bercerita adalah beban berat
Sebab tiap kata yang keluar dari mulut bapakmu
Seperti desisan angin yang mudah pergi dari pendengaranmu
kau tidak menemukan apa-apa selain kebingungan yang kaurasakan
Beda ketika bapak merangkai kata lewat tulisan
Kata-kata itu seperti hidup, meletup, membahana
Dengan penuh kiasan-kiasan yang menempel dalam butir kata-katanya
Tulisan bapakmu adalah anugerah Tuhan bagi tangan dan letupan jiwa paling jujur
Kau tidak akan menemukan apa apa pada saat mulut bapakmu bercerita
Gelombang suara dan rangkaian kalimat seperti tiba-tiba menghilang tanpa wujud
Bapakmu ini akan kebingungan sendiri mengartikan kalimat yang mampu menyedot perhatian kalian
Bisa jadi kalian akan terkantuk-kantuk, tertidur dipangkuan
Suara bapakmu seperti bius yang mengambil utuh seluruh konsentrasi otakmu.
Baiklah bapakmu memang pencerita yang baik, tapi kau boleh bangga bahwa jelek-jelek begini
Sanggup memuntahkan kata- kata dan merangkainya menjadi tulisan.
Kau bisa melahap kata-kata yang menggores buku bergaris,
Bahkan tetap lurus meskipun harus menulis di kertas HVS maupun kertas lusuh. Tangan bapakmu akan menari-nari
Memainkan jemari dan dengan mudah merangkai beranak pinak kata
Beda jauh ketika bapakmu disuruh bicara di mimbar maupun kau paksa cerita tentang legenda kancil
Kau bisa merasakan betapa tulisan bapakmu penuh gelora, kesedihan, kegelisahan dan ketidak berdayaan
Kau bisa melihat kata-kata yang tergores dari besar kecilnya huruf dan kemiringan serta tekanan goresan pulpen
Itulah cerita kehidupan yang bapakmu alami.
Nanti kau akan mengalaminya, nak
Cerita kehidupan nan getir, penuh onak dan duri
Pun kebahagiaan semesta dan kenikmatan tiada tara
Kau akan merasakan getar-getar cinta, pun sumpah serapah ketika cinta telah melukai jiwa
Baiklah, itu cerita bapakmu, itu saja
Jika kau nanti sudah mengerti
Tulisan-tulisanmu akan semakin bermakna
Bila kau merasakan bahwa hidup adalah ujian
Dan ujian akan memberimu kata-kata
Serta tidak lupa belajar, menyemai kata-kata
Dengan membaca, menyesap sari-sari hidup dan mengendapkannya
Di relung jiwamu.
Bapakmu tidak akan mengajarimu dengan teori tingkat tinggi
Resapi sendiri hidupmu kau akan mengerti bahwa sebuah rangkain puisi itu
Adalah catatan kehidupanmu. Apapun entah sedih, senang , gembira, nestapa maupun bahagia.
Baiklah itu dulu cerita bapakmu, bermimpilah dan tidurlah yang nyenyak
Sebab setelah bangun kau akan merangkai kata-kata bagi hidupmu sendiri.