Saya sendiri kangen dengan Jogja dulu yang istimewa gemanya dalam berkesenian. Bukan tentang pemanjaan lidah, pemanjaan mata melihat geliat Mal yang mulai hadir menggantikan keseruan pementasan seni di Purna Budaya di UGM, Gedung Sosietet  yang berdampingan dengan pasar Bringharjo, dan toko Progo (bagi yang pernah tinggal di jogja lama tentu kenal dengan pusat perbelanjaan ini) dan tentu saja  Pusat buku  bekas yang dicari-cari mahasiswa di belakang gedung Vredeburg, sekarang berada di taman pintar.
Satu yang hendak saya katakan, saya kangen Jogja yang pernah dulu  begitu hidup suasana kehidupan seninya. Meskipun begitu, saya harus tetap mendukung Jogja sekarang yang sedang berbenah dalam bidang pariwisatanya. Jogja tetap istimewa.  Kawan-kawan Kompasiana Semoga sukses  ICD – nya.
(tulisan selanjutnya nanti tentang Bentara Budaya Jogja dan Purna Budaya UGM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H