Kemiskinan yang paling berat itu adalah kemiskinan akhlak, miskin empati dan miskin toleransi. Jika setiap waktu manusia selalu merasa paling benar, tidak mau lagi mendengarkan pendapat orang lain, terus mengutuk kehidupan dan membiarkan kebencian merajalela manusia seperti kita ini adalah manusia tolol yang selalu kembali melakukan kesalahan dan mengulangi kesalahan. Jika manusia sudah terdoktrin paham radikal, paham yang tidak memberi kesempatan manusia lain melakukan koreksi atas kesalahan diri, kesalahan orang lain maka kehidupan manusia akan semakin ruwet. Suasana kehidupan hanya menghasilkan konflik demi konflik, pemufakatan jahat, balas dendam dan perencanaan keji untuk menghabisi orang lain dengan alasan hanya ideologi.
Sudahi kebencian, sudahi konflik, sudahi perencanaan-perencanaan yang tidak sejalan dengan hati nurani. Teror jiwa bermula karena manusia tidak pernah ikhlas manusia lain bahagia. Karena manusia selalu mengukur kebahagiaan, kesenangan berdasarkan pengamatan sekilas, dari pandangan mata, dari praduga-praduga, dari rasa iri yang mendekam di jiwa. Maka jiwa selalu merasa terteror oleh rasa tidak puas diri sendiri atas kebahagiaan orang lain. Jika mau damai dan bahagia damailah dengan diri sendiri. Salam damai buat semua manusia. Tanam rasa optimis dalam setiap jiwa.
Â