Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lingkungan Nyaman Selaras Alam Itu Mimpi Setiap Orang

18 Februari 2017   06:39 Diperbarui: 18 Februari 2017   08:25 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Saya sempatkan waktu tiap Sabtu dan Minggu untuk berolah raga. Tidak perlu ikut klub kebugaran, tidak perlu menjadi member dari  pusat kebugaran semacam Gym yang bertebaran di kota-kota besar.  Dari rumah  sekitar pukul 5 pagi saya sudah siap dengan pakaian olah raga, melangkahkan kaki  keluar cluster, menyusur taman-taman yang asri kemudian mulai menyesap udara pagi. Pelan-pelan sambil berjalan menyusuri  kompleks perumahan saya melangkah menuju pos jaga.

“Hallo, Pak Satpam Selamat pagi, pagi-pagi sudah ngopi ngantuk ya…”

“Halo, Mas Joko …iya nih habis begadangan  Mas, daripada ketiduran nanti kalau ada maling menyelinap saya yang disalahkan.”

“Lho, Bukankah sistem pengamanan di kompleks sudah canggih, ada panic button di jalan-jalan strategis, ada pemantauan CCTV yang tersentral di Command Center, tidur sedikit tidak apa-apalah.”

“Tidak Mas, Kami harus siap sedia jika sedang bertugas. Itu sudah menjadi  kewajiban kami para petugas keamanan untuk memastikan keamanan di semua sudut kompleks.”Wah keren, juga prinsip  Satuan Pengaman di Alam Sutera.

“Oke Pak Selamat bertugas, saya mau keliling nih, mau jogging.”

“Terimakasih Mas, Kalau ada apa-apa  segera tekan tombol Panic Button, kami akan segera meluncur jika ada laporan kecelakaan, insiden atau butuh bantuan segera.”

Sambil berjalan saya mengacungkan jempol kepada petugas keamanan. Alam Asri di tengah padatnya hunian semrawut di kota besar memberikan kebanggaan pada penghuni Alam Sutera.  Pengelola Alam Sutera  ternyata sangat sadar bagaimana memanjakan warga huniannya untuk  bisa mewujudkan harmoni antara alam dan fasilitas pendukung sebagai sebuah syarat sebagai hunian modern. Saya bangga menjadi penghuni Alam Sutera yang mengembangkan konsep hunian ecological planning method. Sejauh yang saya tahu konsep ini mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor topografi, hidrologi, akses, hingga demografi.

Alam Sutera Residential &Lifestyle Community, mempunyai 35 cluster masing-masing terdiri dari 150 hingga 300 unit rumah. Jumlah populasi tercatat sekitar 4.500 keluarga. Dari ribuan pengembang yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Alam sutera saya acungi jempol karena komitmennya  mempertahankan hunian selaras dengan alam untuk menjaga kesehatan dan kebugaran penghuninya.

[caption caption="Suasana jalan Utama Alam Sutera yang teduh"]

dokumen pribadi
dokumen pribadi
[/caption]

Di Alam Sutera  banyak sarana dan prasarana oleh raga yang menunjang seperti lapangan sepak bola, lapangan, Softball, jogging trek, jalur sepeda dan jalan-jalan yang di kiri- kanannya penuh dengan pepohonan rimbun sehingga seperti membentuk payung bagi jalanan.

Sambil berjalan di jogging trek saya melihat kebahagiaan terpancar di wajah-wajah penghuni Alam Sutera. Pohon-pohon trembesi yang berjajar di pinggir jalan sengaja dipilih karena sesuai dengan kondisi tanah. Saya heran mengapa memilih pohon trembesi  yang pertumbuhannya boleh dikatakan lama. Saya bertanya mengapa tanamannya harus trembesi?Jawaban pengembang adalah pohon trembesi itu  memiliki kemampuan  menyerap karbondioksida lebih besar dan mampu menampung air lebih  banyak. Saya pikir tepat untuk pohon di pinggir jalan karena dengan penyerapan karbondioksida besar kotoran-kotoran  yang keluar dari mobil dapat diserap oleh pepohonan rindang di pinggir jalan.

Saya berhenti sejenak, duduk di bawah pohon. Angin semilir membuat saya terkantuk-kantuk.  Untuk beberapa waktu saya terlelap. Saya terbangun saat Bus dari rombongan Kompasiana memasuki kawasan Alam Sutera. Ah rupanya saya sedang bermimpi punya rumah di Alam Sutera. Dua motor Voojrider  satu mobil dinas Satuan Pengaman menyambut kami kompasianer. Di sambut dengan ramah lalu diantar berkeliling sampai ke pelataran Mall Alam Sutera. Dari kantor pemasaran Alam Sutera kami berganti bus dengan Bus  khusus  (Sutera Loop;sejenis Suttle Bus khusus Alam Sutera).

Di Bus kami mendengar penjelasan rinci tentang Alam Sutera beserta fasilitas-fasilitas istimewa yang membedakan Antara Alam Sutera dan Kawasan perumahan lainnya  salah satunya adalah Panic Button. Apa sih fungsi Panic Button. Fungsi Panic Button adalah untuk memfasilitasi warganya jika ada insiden, entah kecelakaan, kebakaran, tindakan kriminal, kerumunan yang membuat kenyamanan terganggu. Dengan memencet tombol pada tombol Panic Button  warga segera terhubung dengan Command Center tempat panel  sekitar 100 lebih televisi pemantau di segala sudut Kawasan Alam Sutera. Dari Command Center Petugas dapat segera mengetahui dari tempat mana warganya memencet tombol Panic Button. Tidak lebih dari 10 menit Petugas keamanan segera di lokasi. Saya merasa terkesima dengan sistem keamanan di Alam Sutera ini. Seandainya saya penghuni kawasan ini alangkah bahagianya, untuk kali ini saya baru bisa bermimpi, tapi siapa tahu nanti bisa mewujudkan impian memiliki satu unit rumah di salah satu cluster di Alam Sutera.

 [caption caption="Salah satu keunggulan Alam Sutera sebagai Hunian yang nyaman,aman dan modern"]

dokumen pribadi
dokumen pribadi
[/caption]

Menyimak Keterangan dari  Marketing director PT Alam Sutera realty Tbk, Lilia Sukotjo, “kami bukan sekedar menawarkan rumah dan hunian,tapi kami menawarkan  hidup yang berkualitas.” Lilia Sukotjo tampak bugar dengan usianya yang sudah memasuki 50 –an tahun. Beliau rajin melakukan jogging, malah sebagaimana sedang tren sekarang banyak eksekutif hobby  melakukan oleh raga  lari marathon. Bahkan suaminya sendiri sering  mengikuti event lari marathon sampai ke Jerman.

Dengan kenyamanan dan keamanan hunian  patut jika Alam Sutera menjadi impian setiap keluarga yang ingin menikmati hidup yang selaras antara suasana kehidupan keluarga yang aman tentram dan bahagia serta  kehidupan modern yang bisa dinikmati dengan adanya fasilitas pendidikan, olah raga, pusat perbelanjaan, Rumah Sakit modern, Mall, dan hunian selaras dengan luasnya lingkungan hijau yaitu sekitar 20, 11% serta danau. Di alam Sutera juga menyediakan sumur resapan, grease trap, dan biological septic tank.

sumber: atmedan.com
sumber: atmedan.com
Dengan bahagia kami Kompasianer pulang dari Alam Sutera dengan sebuah keinginan yang akhirnya terbawa dalam mimpi, kapan salah satu rumah dapat kami huni. Sehingga saya bisa mewujudkan angan-angan yaitu setiap  Sabtu saya akan mengajak keluarga menikmati jogging trek, dan minggunya di saat Car Free Day akan keliling menggunakan sepeda menikmati  Jalan Utama di Alam Sutera yang terselubung pohon  trembesi.  Rasanya seperti melewati lorong hijau. Segarrrrr. Apalagi bisa jogging bareng Sama Yovita Ayu(miss Scuba Indonesia 2012) tambah segar lagi.

 Sumber Foto: Dokumen penulis dan alam-sutera.com

Referensi:Visit Ke Alam Sutera bersama Kompasiana. Minggu,12 Februari 2017

Alam Sutera Residential & Lifestyle Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun