Saya tidak fokus pada satu bidang spesialisasi tulisan. Bagi saya menulis itu adalah menulis. setelah samapai pembaca, apakah akan dibaca atau tidak terserah yang penting saya sudah menulis. Biarlah waktu yang akan menilai apakah tulisan saya akan bermanfaat atau tidak. Tapi bagaimanapun saya salut pada teman yang telah menyedot perhatian pengelola Kompasiana yang selalu mendapat penghargaan, HL, Headline, terpopuler dan sering mendapat hadiah dari ikut sertanya mereka dalam event-event kepenulisan. Selamat, meskipun saya berjalan dijalan sunyi saya tetap yakin saya akan menemukan rasa cinta kepada Kompasiana.Â
Lepas kadang saya sedih hati ketika Kompasiana belum membuat saya merasa "in" karena saya masihlah warga biasa belum mendapat cap "istimewa", tersertifikasi sebagai jurnalis warga yang diakui kadar kepenulisannya. Paling tidak akhirnya tulisan saya pernah menghasilkan uang sebagai penulis cerpen di salah satu majalah rohani, dan sedang berancang-ancang membuat buku yang seharusnya sudah tewujud beberapa tahun lalu. Saya perlu belajar konsisten agar dikenal, perlu belajar total agar tulisan saya menjadi lebih bernas. Semoga lewat kompasina saya bisa mewujudkan harapan saya sautu saat nanti.Â
Kompasiana ibarat universitas tempat penggojlokan dan sumber referensi yang baik untuk meningkatkan kemampuan diri.Saya masih berharap dan selalu berharap Kompasiana selalu meningkatkan diri sehingga menjadi sarana jurnalisme warga yang bermanfaat untuk menjadi penyeimbang dari beragamnya situs-situs tidak jelas yang hanya semacam parasit bagi informasi yang valid atau istilah populernya hanya media yang Noise berisik, tanpa isi. Saya yakin kompasiana adalah tempat referensi valid yang informasinya bisa dipertanggungjawabkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H