Apapun demontrasi yang menghadirkan massa yang banyak tetap akan berdampak pada sarana dan prasarana, berdampak pada infrastruktur, berdampak pada perekonomian, berdampak pada emosi yang mudah tersulut jika ada penunggang yang sengaja menggelitiki demonstran agar menjadi marah dan kemudian bertindak anarkhis. Jadi pikirkan lagi jika harus melakukan demonstrasi.
Lalu benarkah ada aktor yang menggerakkannya.Jelas...mobil. bis motor pasti ada yang menggerakkannya sopir bertanggungjawab untuk mengemudi bis. Mereka akan bekerja agar penumpangnya aman,nyaman dan sejahtera...tapi para sopir tentu akan kesal juga jika demo tidak selesai-selesai bukankah mereka juga mau istirahat tidur dan esoknya bekerja kembali, jika para demonstran tidak pulang-pulang, pilihannya ya tinggalkan mereka yang mulai kelaparan karena kehabisan makanan dan kehabisan bekal. Ketika perut lapar maka emosi menjadi meledak-ledak timbullah ricuh..Dan ini yang membuat aktor politik yang senang mengadu domba menjadi senang mereka akan mengompori dan mengaduk perasaan akhirnya para demonstran mulai tertarik untuk melempari aparat dengan aparat...Tolong jangan halangi kami...perut lapar nih, kalian enak makan sedangkan kami nih perut mulai keroncongan, beri dong nasi bungkusnya...brakakaka...
Wuaduhh…ini artikel saya yang paling nyeleneh yang pernah saya tulis…menjadi penulis centil dan mbraookk…itu susah…itu bukan asli karakter saya …tapi kadangkala saya harus mencoba … melepas sisi serius saya saat menulis…saya pusing dengan negeri ini yang  di terus menerus  didera masalah yang tak kunjung berhenti…kali ini saya hanya menuliskan hal yang remeh temeh…daripada serius mikir politik yang penuh centang perenang, mendingan nyeruput kopi sambil…melototin istrinya Donald Trump   eh salah…maksudnya melihat pemandangan yang indah di depan mata saya…Hehehe…
Sumber gambar: bbc.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H