[caption caption="Mangrove Jangan Sampai Punah | Sumber Gambar: Dok. Pribadi"][/caption]Sebagai negeri yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, keberadaan hutan mangrove perlu mendapat perhatian lebih. Pemerintah tidak boleh abai dalam mengembangbiakkan tanaman mangrove yang sangat berguna untuk mencegah terjadinya abrasi. Keberadaan mangrove atau hutan bakau, sangat penting bagi keselamatan daratan dari terjangan Tsunami atau Gelombang besar yang terjadi sewaktu-waktu. Jika Mangrove semakin terdesak oleh kebutuhan manusia yang berekspansi mengembangkan property, apartemen, pelabuhan, wisata pantai, hotel dan pemukiman penduduk, maka suatu saat Pulau-pulau di Indonesia akan semakin terkikis dan tenggelam.
Harus ada anggaran besar untuk merestorasi hutan mangrove yang terdesak oleh kepentingan bisnis. Jika hutan mangrove terbabat habis maka ada indikasi masnuia akan semakin riskan terkena dampak dari gelombang besar laut, pengikisan daratan dan akhirnya banyak destinasi wisata pantai akan hilang tanpa jejak. Pemerintah yang sedang berjalan perlu mendorong masyarakat, pegiat lingkungan hidup, pengusaha eco wisata, pemerintah daerah membagi wilayah-wilayah pantai dengan menjaga keseimbangan ekosistem alam.
Menurut Gunarto (2004) mangrove tumbuh subur di daerah muara sungai atau estuari yang merupakan daerah tujuan akhir dari partikel-partikel organik ataupun endapan lumpur yang terbawa dari daerah hulu akibar adanya erosi. Kesuburan daerah ini juga ditentukan oleh adanya pasang surut yang mentransportasi nutrient.(mbojo.wordpress.com)
Keberadaan mangrove seperti yang dijelaskan Gunarto bukan saja meningkatkan kesuburan, dengan semakin luasnya hutan terutama di bibir pantai akan mengurangi resiko terdampak dari bencana yang disebabkan oleh gempuran ombak saat pasang dan Resiko tsunami yang memang rawan di daerah Tropis dan sup tropis. Apalagi di wilayah Indonesia yang riskan terjadi pergerakan patahan bumi.
Ada beberapa tempat eco wisata mangrove yang antusias dikunjungi di wilayah Jawa Barat terutama di wilayah pantura ada tempat wisata pantai yang cukup terkenal. Restorasi Pesisir karang song di Indramayu. Sekarang para petani dan nelayan di Indramayu terutama di daerah bisir pantai Karangsong sedang berupaya mengembalikan hutan mangrove yang pernah berkembang sekitar tahun 1970-an.
Sayangnya mangrove semakin sedikit ketika para penduduknya lebih memprioritaskan budi daya ikan. Lahan mangrove terus dibabati untuk dijadikan tambak.(menurut data dari National Geographic, 1998 terjadi booming udang windu, dampaknya adalah hutan mangrove rusak parah, bahkan dibabat habis hingga ke pinggiran pantai(tuturan dari Eka Tarika , ketua Bidang Penghijauan Pantai Lestari. Puncak gerusan ombak laut Jawa terjadi antara 2005 sampai 2006.
Restorasi hutan  dimulai tahun 2008. Kelompok Petani Lestari mulai menggelar penanaman mangrove. Pelan- pelan hutan mangrove mulai tumbuh subur di pesisir Karangsong. Kawasan perlindungan mangrove membujur dari utara ke selatan.Tanaman bakau(Rhizopora sp,)adalah bagian dari habitat mangrove. Banyak orang menyamakan istilah baku dan mangrove adalah sama. Padahal bakau hanyalah salah satu varietas mangrove. Sedangkan mangrove sendiri terdiri dari banyak macam varietas. Ada pohon yang dikenal dengan istilah pohon api-api(Avicennia sp).
Mangrove(silvofishery) patut dilestarikan. Daun dari mangrove bermanfaat untuk,lalapan, terutama daun mudanya.
Faedah  Mangrove
Getah pohon api-api menurut penuturan Latif bagus untuk peranankan dan meredakan sakit gigi.Getah yang tumbuh musim kemarau dan bisa sebesar biji randu bisa langsung diminum. Namun jangan coba-coba mengkonsumsi getah secara berlebihan karena bisa membuat nafas menjadi sesak, perut panas dan badan meriang
Buah pidada(Sonneratia sp) bisa dikonsumsi dan sering dijadikan sirup.
Buah Nyirih atau istilsah latinnya Xylocarpus dapat berfungsi sebagai lulur. Namun jangan langsung dijadikan lulur. Buah terlebih dahulu di rendam selama tiga hari untuk mengurangi dampak resiko gatal-gatal. Manfaat lulur dari buah nyirih bisa membuat kulit muka halus.
Dari berbagai olahan hutan mangrove banyak petani atau pelestari mangrove bisa mengembangkannya menjadi sirup pedada, kecap krandang, lulur dingin, cokelat mangrove juga dodol.
Berbagai manfaat mangrove sebetulnya peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan sumber daya alam terbarukan seluas mungkin. Jangan samapai anak cucu tidak lagi bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau dari Aceh sampai ke Papua. Biota laut, vegetasi yang berhubungan dengan kemaritiman yang sekarang ini sedang menjadi prioritas pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo perlu mendapat perhatian yang sama di samping Tol laut, pembangunan pelabuhan terpadu, wisata pantai, budadaya ikan laut, industry kelauatan dan penguatan keamanan di wilayah samudra.
Bukan hanya swasta saja yang mengembangkan eco wisata mangrove, tapi juga masyarakat yang kebetulan hidup di pesisir, yang wilayahnya cocok ditanami tanaman mangrove, semua elemen masyarakat turut terlibat. Tanpa kerjasama yang baik antara Pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha, para stakeholder, penduduk setempat maka wacana pelestarian mangrove hanya akan menjadi sebuah wacana saja stagnan. Kita tak boleh kecolongan dengan negara lain yang sudah lebih dulu terjun bebas, ketika alamnya sudah hancur lebur karena pemerintah dan rakyatnya abai pada dampak yang ditimbulkan jika manusia terus mengeksploitasi alam dengan membabi bu
Lahan seluas 99,82 hektar tersebut merupakan tempat eco wisata mangrove terluas di wilayah Jakarta. Para pengunjung bisa melihat kawasan tersebut dengan membayar (25.000 untuk uang masuk tiap orang)belum termasuk parkir mobil dan motor. Untuk bisa menikmati pulau-pulau mangrove pengunjung bisa menggunakan tongkang perahu dengan harga sewa 100.000. Untuk menyewa perahu boat, dikenakan biaya sekitar 450.000.
Â
Sumber: Mangrove Untuk Negeri, National Geographic Indonesia(suplemen)
http://ilalangbasah.wordpress.com
Â
*) Foto: Dokumen Pribadi
Ign Joko Dwiatmoko, Member Greenpeace,Â
Guru di Penabur Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H