Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mangrove Jangan Sampai Punah

5 Februari 2016   14:43 Diperbarui: 8 Februari 2016   01:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah Nyirih atau istilsah latinnya Xylocarpus dapat berfungsi sebagai lulur. Namun jangan langsung dijadikan lulur. Buah terlebih dahulu di rendam selama tiga hari untuk mengurangi dampak resiko gatal-gatal. Manfaat lulur dari buah nyirih bisa membuat kulit muka halus.

Dari berbagai olahan hutan mangrove banyak petani atau pelestari mangrove bisa mengembangkannya menjadi sirup pedada, kecap krandang, lulur dingin, cokelat mangrove juga dodol.

Berbagai manfaat mangrove sebetulnya peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan sumber daya alam terbarukan seluas mungkin. Jangan samapai anak cucu tidak lagi bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau dari Aceh sampai ke Papua. Biota laut, vegetasi yang berhubungan dengan kemaritiman yang sekarang ini sedang menjadi prioritas pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo perlu mendapat perhatian yang sama di samping Tol laut, pembangunan pelabuhan terpadu, wisata pantai, budadaya ikan laut, industry kelauatan dan penguatan keamanan di wilayah samudra.

Bukan hanya swasta saja yang mengembangkan eco wisata mangrove, tapi juga masyarakat yang kebetulan hidup di pesisir, yang wilayahnya cocok ditanami tanaman mangrove, semua elemen masyarakat turut terlibat. Tanpa kerjasama yang baik antara Pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha, para stakeholder, penduduk setempat maka wacana pelestarian mangrove hanya akan menjadi sebuah wacana saja stagnan. Kita tak boleh kecolongan dengan negara lain yang sudah lebih dulu terjun bebas, ketika alamnya sudah hancur lebur karena pemerintah dan rakyatnya abai pada dampak yang ditimbulkan jika manusia terus mengeksploitasi alam dengan membabi bu

Sekali-kali datanglah ke wisata mangrove. Bagi yang berada di Jakarta anda bisa dating di wisata Mangrove yang terletak di pantai Barat Utara Jakarta, tepatnya di PIK(Pantai Indah Kapuk) Di sana ada tiga tempat pelestarian mangrove. Mangrove yang bersisihan dengan Cengkareng drain(biasanya menjadi tujuan dari para pemancing) atau Eco Wisata mangrove yang berada di belakang kawasan Budha Tzu Tji yang megah.

Lahan seluas 99,82 hektar tersebut merupakan tempat eco wisata mangrove terluas di wilayah Jakarta. Para pengunjung bisa melihat kawasan tersebut dengan membayar (25.000 untuk uang masuk tiap orang)belum termasuk parkir mobil dan motor. Untuk bisa menikmati pulau-pulau mangrove pengunjung bisa menggunakan tongkang perahu dengan harga sewa 100.000. Untuk menyewa perahu boat, dikenakan biaya sekitar 450.000.

Tempat ini juga sering dipakai untuk photo pre weeding, dan juga keperluan Fotografi, karena ada fasilitas yang sengaja disediakan untuk keperluan potret memotret. Untuk keprluan memotret pengunjung bisa gratis memotret lokasi jika menggunakan Smartphone tapi akan dikenakan biaya besar jika menggunakan alat photografi professional, semacam DSLR. Banyak jembatan dari potongan-potongan kayu yang memang disediakan untuk menysuri hutan mangrove yang sangat luas tersebut.

Lestarikan Mangrove, jangan ditunda!

Inti dari artikel ini adalah jangan sampai wilayah pesisir pantai yang luas di seantero pulau-pulau di Indonesia ini kerkikis dan terabrasi karena adanya pembangunan daratan juga reklamasi pantai yang tidak ramah lingkungan. Di samping pembangunan yang maju pesat, pemerintah juga harus giat memberi proiritas untuk pelestrarian hutan. Baik yang berada di pedalaman maupun yang berada di bibir pantai. Dengan demikian kata orang dulu yang mengatakan negeri ini subur makmur kertoraharjo gemah ripah Loh Jinawi masih tetap bisa di rasakan oleh anak cucu kita nanti.Lestarikan Mangrove jangan ditunda lagi!

 

Sumber: Mangrove Untuk Negeri, National Geographic Indonesia(suplemen)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun