Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jalan Terjal Seorang Penulis

24 November 2015   13:14 Diperbarui: 24 November 2015   13:30 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis adalah sebuah kesempatan emas untuk mewujudkan cita-cita yang tertunda. Aku sempat terjun sebagai kontributor sebuah majalah tapi tidak lama hanya sekitar setahun kurang, ada titik kepuasan sendiri saat tulisan-tulisanku muncul di majalah meskipun beroplah kecil. meskipun dari segi pendapatan tidak seberapa tapi ada rasa bangga dan semangat saat suatu saat membuka kembali majalah itu yang muncul karya tulis yang sudah terpublikasikan. Kalau tekun menulis itu sebuah peluang tapi jalan hidupku harus berubah, menjadi guru yang relatif berada di zona nyaman kehidupan.

Menulis Sebagai Sebuah eksistensi Diri

 sejak bergabung dengan Kompasiana meski tidak dibayar ada rasa kepuasan tersendiri saat tulisan-tulisan saya terpublish apalagi mendapat apresiasi dari penulis dan pembaca lainnya yang tergabung di Kompasiana. Sepertinya aku menemukan diriku saat membuka-buka artikel yang kutulis dari berbagai rubrik yang kumasuki. Aku menjadi yakin aku punya kemampuan untuk menulis.

Menulis Sebagai Proses Pendewasaan

Ketika dulu aku sering gelisah, mudah emosi, mudah gundah dan kadang bingung tak menentu menulis menjadi terapi efektif untuk mengembalikan emosi ke tempat semestinya. aku bisa meletakkan emosi itu menjadi sebuah energi positif dengan menulis. Aku menjadi lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak

 Menulis Sebagai Terapi dari rasa Sepi

Saat sepi saat tidak ada teman rasanya menulis adalah sebuah jawaban untuk membunuh kesepian dengan menulis. Dalam sepi tulisan-tulisan terasa lebih mudah mengalir.

Okelah kawan silahkan baca tulisanku kalau setuju silahkan beri apresiasi, jika tidakpun terimakasih telah membacanya, aku tidak ingin mempengaruhi kemerdekaan jiwa kalian para penulis. Setiap penulis punya pengalaman sendiri, setiap penulis punya masalah dalam hidup masing-masing. aku sendiri adalah penulis yang gampang gelisah terhadap ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di sekitarku, tapi kadang aku tidak berdaya menghadapinya, hanya dengan menulis aku merasa bisa berperan. Meskipun hanya dengan kata-kata semoga aku bisa menjadi pengubah dari hancurnya sebuah harapan untuk menjadi kehidupan lebih baik.

Itulah curhatku, menulis itu muaranya adalah sebuah kegelisahan dari kegelisahan muncullah kata-kata dan dari kata-kata itu muncullah rasa percaya diri bahwa aku bisa menulis.

Gambar :ligabloggerid.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun