Saya pembaca setia koran minggu yang renyah dan menggelitik, saya menyukai novel-novel sejarah dan persilatan, saya mencintai tulisan feature, tapi samapi sekarang belum bisa merebut hati pembaca kompasiana untuk sekedar melirik tulisan saya.
Benarkah tulisan saya memang terlalu berat untuk dijadikan polemik atau saya tidak harus menggugat diri untuk terlalu menuntut pada kompasiana. Kalau saat ini kapasitas saya masih sebatas pemandu sorak dari ribuan tulisan yang masuk dan berdesak-desakkan antri untuk di Higliht atau diganjar Headline. Disyukuri saja. Kalau menulis belum seperti berak atau minum air putih, jangan harap tulisan akan dilirik.
Teruslah menulis, karena dengan menulis kau akan mencatatkan sejarah dibukumu sendiri. Cetaklah kata-kata tanpa pernah berharap akan menjadi bagian dari sejarah. Sejarah akan mencatat sendiri tentang penulis yag bisa lepas dari bayang-bayang ketakutan tidak diterima pembaca. Setiap tulisan sudah punya takdirnya sendiri-sendiri.Catatan berhuruf miring adalah nasihat untuk diri sendiri, tapi jika pembaca suka dan mau meliriknya silahkan dilirik, kalau pembaca suka dengan bahasanya silahkan disimpan dalam memori anda untuk dijadikan referensi.
Â
sumber gambar republika.co.id