Mohon tunggu...
dwiastutikusumawardani
dwiastutikusumawardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Airlangga

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Darurat makanan terbuang: krisis pangan di negeri kita

20 Desember 2024   20:48 Diperbarui: 20 Desember 2024   20:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food loss dan food waste (Sumber: istockphoto) 

Indonesia menghadapi krisis pangan global. Pemborosan makanan di seluruh rantai pangan menjadi masalah besar. Ada dua konsep utama: food loss dan food waste. Food loss adalah makanan yang hilang kualitasnya selama produksi, distribusi, dan penyimpanan. Sementara food waste adalah makanan yang terbuang namun masih layak di konsumsi oleh manusia, seperti sisa makanan di rumah tangga, restoran atau supermarket. Pada tahun 2024, isu ini semakin mendesak mengingat dampaknya merugikan terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Darurat makanan terbuang di Indonesia menempati posisi ke empat besar dari seluruh negara. Setiap tahunnya Indonesia membuang 23 hingga 48 juta ton sampah makanan. Indonesia mengalami food loss 40% dari total produksi pangan. Sementara food waste sekitar 300 kg per orang per tahunnya. Angka ini lebih tinggi daripada rata-rata global. Situasi ini menjadi tantangan besar sehingga memerlukan tindakan bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Dampak Food Loss dan Food Waste

Dampak Ekonomi

Food loss dan food waste memberikan kerugian yang finansial bagi perekonomian Indonesia. Mulai dari kerugian di seluruh rantai pasok. Masalah seperti infrastruktur yang buruk, teknologi pascapanen yang minim, dan distribusi yang tidak efisien memperburuk keadaan. Merugikan sumber daya yang telah digunakan dalam produksi makanan, seperti tenaga kerja, energi, air, dan bahan bakar.

Food loss di sektor pertanian Indonesia juga mempengaruhi kualitas produk pertanian yang ditujukan ke pasar internasional. Hal ini mengurangi potensi ekspor dan devisa negara serta daya saing Indonesia di pasar dunia. Sehingga berpotensi menghilangkan pendapatan yang begitu fantastis. 

Dampak Sosial

Food loss dan food waste memperburuk ketimpangan akses pangan di tengah isu kemiskinan dan kelaparan Indonesia. Di satu sisi sebagian besar makanan terbuang sia-sia, dan di sisi lain jutaan orang di seluruh dunia menderita kelaparan dan kekurangan gizi. Ketidakseimbangan ini menjadi ironi yang mencolok dalam sistem pangan dunia. 

Sampah makanan di tingkat rumah tangga seringkali disebabkan oleh kebiasaans konsumsi yang tidak bijaksana, seperti membeli makanan yang terlalu banyak atau penyimpanan makanan yang tidak tepat. Hal ini meningkatkan pengeluaran keluarga dan mengurangi alokasi sumber daya untuk kebutuhan lain yang lebih penting, seperti pendidikan dan kesehatan.

Dampak Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun