Mereka membawa banyak hal kala itu
Bukan senjata, bulan selongsong, bukan tombak atau semacamnya
Di dada mereka ada negara dan kemerdekaan
Mereka bukan milik siapa-siapa
Ketika mereka dicabik oleh pengkhianatan,
Mereka bersama keluarga, bersama rakyat, dan bersama apa yang mereka bela
Ketika sebuah rencana terselubung menemui sepakat, mereka akhirnya mangkat
Dalam dada mereka yang berlubang
Mereka tak pernah menyesal telah berjuang
Meski kebohongan dan kebenaran adalah dua sisi mata uang yang tak bisa berdampingan
Mereka akan diceritakan kembali
Dengan dada merah
Tak ada cerita
Mereka dikubur bersama apa yang ada dalam dada mereka
Mereka tak lagi punya nama
Di tanah asing yang namanya masih bersemayam bersama napas terakhir,
Mereka tak akan pernah pulangÂ
Tak akan pernah hilangÂ
Lalu, di sudut tanah asing itu
Ibu-ibu berbisik pada anaknya
"Anakku, mereka adalah pahlawan"
Tanpa suara, tanpa nama
Mereka bukan sekadar halusinasi yang ditanamkan di kepala generasiÂ
Mereka bersemayam dalam dada yang berlubang
Di tanah asing itu,
Mereka akan tetap tinggal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H