Mohon tunggu...
Dwi Astri Andriani
Dwi Astri Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UMKT Kembangkan Lagu Indung-Indung Untuk Mengenalkan Bahaya Pelecehan Seksual Pada Anak PAUD di TK ABA 14 Loa Bakung

15 September 2023   14:23 Diperbarui: 15 September 2023   14:56 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samarinda - Ancaman pelecehan seksual saat ini masih menjadi hal yang tabu bagi sebagian orang. Hal ini, dikarenakan ketakutan untuk memperkenalkan pendidikan seks pada anak. Karena dianggap akan membahayakan pemikiran anak. Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan angka pelecehan dan kekerasan seksual tertinggi. Dimana kota samarinda merupakan kota dengan tingkat kasus tertinggi yaitu 293 kasus per 1 juli 2022. Kasus tersebut merupakan kekerasan perempuan dan anak di kota samarinda. Kasus tersebut terus meningkat, dimana pada 1 september 2022 kasus meningkat menjadi 579 kasus dengan total korban 612 kasus. Kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 313 orang sedangkan dewasa 308 orang, hal ini hampir seimbang antara anak dan dewasa. Jika dilihat dari presentase dewasa 49,6 persen sedangkan anak-anak 50,4 persen.

Salah satu sasaran kekerasan seksual ialah anak dibawah umur, dimana hal ini dikarenakan anak usia dini merupakan kelompok yang lemah dan rentan sehingga menjadi sasaran empuk bagi kaum pemangsa.karena pada masa ini juga anak belum mampu melindungi dirinya sendiri dengan baik. Melihat fenomena ini, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) tengah mencetuskan ide untuk memperkenalkan pada anak bagaimana cara melindungi dirinya terhadap orang yang tidak dikenali maupun yang akan melecehkan dia melalui media musik. Penelitian ini sendiri telah dilakukan semenjak awal awal bulan Juni (01/06/2023)

img-4909-1-6504065808a8b53a556a44a2.jpg
img-4909-1-6504065808a8b53a556a44a2.jpg

1.         Mengembangkan lagu daerah anak indung-indung untuk memperkenalkan bagian tubuh yang perlu dilindungi.

Sekelompok tim mahasiswa ini adalah Risma Ramadhani (S1 Keperawatan), Aisyah Amalia (S1 Farmasi), Dwi Astri Andriani (S1 Keperawatan), Nurjannah (S1 Keperawatan), dan Hendi Wardana (S1 Keperawatan). Mereka melakukan penelitian untuk mengenalkan anggota tubuh yang perlu di sentuh dan tidak disentuh orang lain melalui pengembangan lagu daerah anak indung-indung. Lagu indung-indung dipilih karena dianggap memiliki makna yang baik dalam setiap liriknya. Hal ini lah yang membuat kelima mahasiswa tersebut mencoba mengembangkan lagu ini dengan mengaransemen lagu pada bagian liriknya. Metode pembelajaran menggunakan lagu dipilih dikarenakan menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan motivasi serta minat anak dalam belajar dan menjadi salah satu media yang sangat berdampak pada perkembangan kognitif dan juga memudahkan anak dalam menganalisa setiap pembelajaran melalui alunan serta lirik yang ada.

2.         Lolos pendanaan PKM

Melihat fenomena ini, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) pun terinspirasi agar mendengarkan musik ini, menjadi salah satu media belajar yang mengasyikkan bagi anak dan memadukan dengan pengembangan dari lagu daerah anak yang merupakan kekayaan warisan kebudayaan Kalimantan Timur. Sehingga tidak hanya sebagai musik yang hanya nyaman untuk didengar, namun jua sebagai media belajar pada anak serta mengangkat kebudayaan daerah Kalimantan Timur, Khususnya kebudayaan Kutai. Selain itu juga, dinilai memiliki pengaruh yang besar bagi pengembangan kognitif anak.. Melalui proposal Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang berjudul "Pengembangan Alunan Lagu Daerah Indung-Indung Sebagai Media Pembelajaran PAUD dan Mengangkat Kearifan Budaya Lokal" Proposal tersebut kemudian lolos dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. "Alhamdulillah, kami bersyukur, karena ini pertama kalinya kolaborasi kami lolos pendanaan dan juga judul PKM di bidang Riset Sosial Humaniora yang mewakili Fakultas Keperawatan dan Fakultas Farmasi, serta kami juga berterima kasih kepada Universitas dan Fakultas yang telah memfasilitasi kami hingga ke tahap ini", tutur Risma Ramadhani, selaku ketua kelompok

3.         Mulai Melakukan Penelitian Tahap Pertama

Dengan lolosnya penelitian ini ketahap pendanaan, Risma dan tim saat ini telah melakukan penelitian pada siswa PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal 14 Loa Bakung yang dimulai dari tanggal 7 Agustus dan berakhir pada tanggal 26 Agustus lalu.  Responden ini yang merupakan siswa/i kelas Aisyah yang saat ini berusia sekitar 5 hingga 6 tahun. Aransemen dan pembuatan animasi dimulai dari bulan Juni hingga Juli sebagai persiapan awal sebelum melakukan penelitian. Saat ini juga penelitian ini telah terdaftar sebagai Hak Karya Cipta Video Edukasi di DJKI pada tanggal 12 Juli 2023 yang lalu. Tidak hanya itu, aransemen lagu ini dapat dinikmati bagi setiap orang melalui channel youtube pkm-rsh indung-indung dengan versi music audio ataupun versi animasinya. Harapannya, karya ini tidak terbatas dinikmati, namun semua orang bisa menerapkannya termasuk pada seluruh orang tua. Mereka juga berharap, setelah penelitian ini selesai. Anak dapat mengetahui bahaya yang dapat megancam diri mereka.  "Semoga kedepannya penelitian ini tidak berhenti hanya didalam kegiatan PKM ini saja, namun dapat berlanjut untuk kemudian dapat diaplikasikan secara luas." Tutup mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun