Mohon tunggu...
dwiasi wiyatputera
dwiasi wiyatputera Mohon Tunggu... -

Truly sharing n inspiring,seorang bhayangkara campuran dayak dan jawa yang lahir di ambon mempunyai hobi traveling ,fotografi (narsis),membaca ,Menonton dan mendengarkan musik yang enak, besar di berbagai tempat dan ingin berbagi pengalaman dari tulisan .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Roda Kehidupan (Setiap Masa Ada Orangnya, Setiap Orang Ada Masanya)

4 Juli 2010   03:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06 4190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan deras tadi malam mengguyur jakarta dan selalu menyebabkan macet  di ibukotaku tercinta. Malam mingguan semalam  diisi dengan rencana nonton di XXI  bersama calon  istri,sembari menungu jam 22.10 tiket premiere untuk menonton film eclipse, diriku merokok di smoking room menyaksikan pertandingan  bola antara jerman dan argentina,dua hari ini tim unggulan saya menang belanda dan jerman,usai babak pertama jerman vs argentina  waktunya  masuk ke studio theater 2.  Jam 12.30 usai menonton  saya  langsung balik ke rumah,karena ada  saudara yang sudah menunggu agak lama dirumah .Udah lama saya ga ketemu dan ngobrol dengan om su ini ,saking asyiknya bercerita,tak terasa   waktu sudah menuunjukan jam setengah empat,Ada cerita berharga tentang nilai kehidupan dari om saya melalui pengalaman hidupnya dengan perumpamaan cerita; Y bekerja kepada  X kakaknya sebagai karyawan perusahaannya,karena bantuan X sebagai kakak si Y membawa anak istrinya ke jakarta. Pada suatu hari di rumah X tidak ada pembantu sehingga menyuruh istri dan anak Y untuk membantu mencucikan baju sekeluarga   sehingga membuat istri Y menangis   ,Meskipun Y sering dibantu dan sebagai karyawan dari kakaknya bukan berarti X bisa seenaknya menyuruh istri dan anak Y karena  Y  adalh saudara X  apalagi mempunyai hubungan saudara sebaiknya lebih peka dan mempunyai empati dalam mengambil tindakan sebagai bekal untuk menjalani hidup berkeluarga saat kita mampu membantu orang lain jangan seenaknya sampai membuat sakit hati   atau sebaliknya saat kita susah jangan membuat repot orang lain karena setiap orang mempunyai harga diri apalagi sudah menyangkut anak -istrinya .Minggu depan adalah minggu terakhir saya menjadi bujangan. Kehidupan nyata adalah  dimulai saat berkeluarga kata teman baik saya .

Waktu kita sedang  dalam kesuksesan, kita merasa banyak teman di Sekeliling kita, kita PD melakukan apa saja. Waktu kita tak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita. Tapi waktu kita down, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yg hanya memperalat & menggunakan kita... Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta. Manakala kita miskin, kita baru tahu jadi org harus banyak memberi / bersedekah dan saling Membantu. Ketika kita tua, kita baru tahu kalo masih banyak yg belum dikerjakan. Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yg terbuang sia-sia.

setiap masa ada orangnya ,setiap orang ada masanya Hidup hanya sementara, selalu bersyukur  membuat  dengan selalu membantu orang lain: Saling menghargai sesama jangan lupa selalu bersyukur , akan banyak Hujan Berkat bagimu .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun