Mohon tunggu...
Dwi Aryanti
Dwi Aryanti Mohon Tunggu... Makeup Artist - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dalam Membentuk Pendidikan Berkualitas

18 Desember 2023   21:28 Diperbarui: 18 Desember 2023   21:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan komponen penting dalam pembangunan suatu negara, jadi kurikulum harus berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di Indonesia, ada dua kurikulum: Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya dan bagaimana keduanya mempengaruhi sistem pendidikan nasional.Dalam artikel ini akan membahas tentang perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka.

Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan pergantian dari kurikulum dasar yang diubah pada tahun 2006, yang menggantikan kurikulum 1992. Kurikulum ini menggunakan pembelajaran berdasarkan konteks, yang menunjukkan metodologi pembelajaran yang digunakan. Mata pelajaran terdiri dari sebelas materi utama dan dua buku teks pendukung. Siswa diharapkan dapat menguasai menulis, membaca, dan berbicara dengan baik terhadap menggunakan kurikulum 2013.

Kurikulum Merdeka
Kurikulum Jaringan Pembelajaran 2017, juga dikenal sebagai Kurikulum Merdeka, adalah  perubahan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia. Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran berdasarkan kompetensi, yang akan membangun perkembangan karakter siswa . Mata pelajaran ini mencakup sepuluh temuan atau materi penting yang ditujukan untuk membantu siswa memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. Kurikulum tersebut bebas dan berfokus pada kebutuhan, potensi lokal, meningkatkan pembelajaran bahasa sehingga siswa dapat menulis, membaca, dan berbicara dengan baik.

Ada beberapa perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Namun, keduanya bertujuan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan konteks, sementara Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi:
1. Struktur Mata Pelajaran: Kurikulum 2013 memiliki sebelas materi penting dan dua buku teks pendukung, sementara Kurikulum Merdeka memiliki sepuluh temuan atau materi penting.
2. Fokus Lokal: Kurikulum 2013 tidak memiliki fokus lokal yang jelas, tetapi Kurikulum Merdeka berfokus pada kebutuhan dan potensi lokal. Untuk menentukan kurikulum mana yang lebih baik, kita harus mempertimbangkan konteks dan kondisi lokal. Akibatnya, penting bagi kita untuk terus berkembang dan terdapat dengan kopentensi lokal.

Kesimpulan
Berdasarkan konteks diatas ada beberapa perbedaan signifikan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, menurut hasil penelitian dan analisis perbandingan. Sementara Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran berdasarkan kompetensi, Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran berdasarkan konteks. Selain itu, struktur mata pelajaran dan juga fokus lokal yang berbeda. Tetapi keduanya bertujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, Kurikulum Merdeka relatif baru, merealisasikannya cenderung lebih efektif daripada Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menekankan kompetensi psikomotorik, afektif, dan kognitif, tetapi Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran mandiri dan pembentukan karakter. Selain itu, Kurikulum Merdeka lebih menekankan pengetahuan esensial dan pengembangan siswa.

Daftar Pustaka

 Amin, S. (2013). Tinjauan keunggulan dan kelemahan penerapan Kurikulum 2013 tingkat SD/MI. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 5(2), 261-.

 Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum. Merdeka di Sekolah Dasar.

 Ahmadi, Abu & Joko Tri Prasetyo. 2013. Strategi Belajar.

 Listyani , A. (2018). Pengembangan Board Game Ular Tangga Berbasis Keragaman Budaya Untuk Kelas III SD. BASIC EDUCATION , 7(7), 593 - 604.

 Lukman, S. (2017). Reformasi kurikulum: Mengenali perubahan dan dampak pada pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun