Mohon tunggu...
Dwi Aris Stiawan
Dwi Aris Stiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Universitas Radin Intan Lampung

Berburu, Memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Istrimu adalah Ratu Bagimu

27 Mei 2022   21:43 Diperbarui: 27 Mei 2022   21:59 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Alhamdulillahirrobbil alamin

Ada anggapan sebagian orang bahwasanya ajaran islam adalah ajaran yg mentolerir terjadinya KDRT, benarkah ajaran islam mentolerir terjadinya KDRT?

Kalau kita membaca dalam Al Qur'an Surat Annisa ayat 34 :

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Dalam potongan ayat ini tersebut memang perintah kepada suami memukul pada istrinya, namun apakah benar membaca potongan ayat ini Al Qur'an mentolerir terjadinya kekerasan dalam rumah tangga?

Penting bagi kita memahami konteks ayat di atas, kita tahu konteks ayat di atas adalah membahas tentang ketika para suami mengkhawatirkan para istrinya melakukan nusyuzan, apa itu nusyuz?  Nusyuz itu bisa difahami sebagai pembangkangan seorang istri atau suaminya, atau nusyuz bisa difahami ketidak taatan seorang istri pada perintah suaminya, maka ketika para suamj mengkhawatirkan para istri mereka melakukan nusyuz Al Qur'an menyarankan yg pertama pada suami yaitu supaya menasehati para istri tentunya dengan hal-hal yg baik dan dengan cara yg bijak, menanamkan ketaatan pada istri, menasehati dalam artian mengingatkan para istri berkaitan dengan kemudharatan dan dampak negatif, bahkan ancaman Alloh swt yg ditimbulkan ketika para istri melakukan pembangkangan kepada suami. Ketika opsi pertama ini sudah dilakukan namun tidak menjadikan berubahnya sikap istri kepada suami maka dalam ayat di atas maka bisa dilakukan dengan opsi yg kedua yaitu memisahi ranjang pada mereka istri, pengertian memisahi ranjang di sini adalah bukan berarti suami berbeda rumah tinggal dengan istri atau istri di perintah untuk tidur diluar rumah, melainkan masih dalam satu rumah bahkan pisah ranjang inipun bukan suatu keharusan yg harus dilakukan, tetapi boleh suami istri yg tidur dalam satu ranjang dengan cara suami tidur membelakangi istri.

Ketika opsi kedua sudah dilakukan namun tidak ada juga perubahan sikap dari istri kepada suami, maka Al Qur'an meberikan saran yg ketiga yaitu suami boleh memukul pada istri. Dalam ayat ini, Allah swt membolehkan seorang suami memukul isterinya. Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh tentang bolehnya memukul setelah istri dinasihati, dipisahkan tempat tidurnya, namun tetap tidak mau kembali kepada syari’at Islam tidak mau taat pada perintah suami yg tidak maksiat. Tidak diperbolehkan memukul wajahnya, tidak boleh memukul dengan pukulan yang menimbulkan bekas atau membahayakan isterinya.

Pemahaman seputar ini merujuk pada hadits-hadits Rosulullah yg mengajarkan agama islam mentolerir terjadinya KDRT.

Kalau kita membaca pada ayat-ayat dalam Al Qur'an banyak sekali ayat yg menjelaskan ajaran islam tentang bagaimana memperlakukan manusia yg baik. Diantaranya adalah QS. An-nisa ayat pertama :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Penciptaan nabi Adam A.S tidak sama dengan makhluk-makhluk lainnya, dan Alloh juga menciptakan Hawa sebagai istrinya Nabi Adam A.S dari tulang rusuknya, dalam penciptaan Hawa dari tulung rusuk tersebut bukan berarti penciptaan yg tanpa pesan sama sekali, melainkan Rosululloh menyampaikan ayat tersebut kepada kita hendak memberikan informasi lewat pesan ayat tersebut bahwa agar laki-laki memperlakukan wanita dengan baik, menjaga dengan baik.

Hawa diciptakan dari tulang rusuk yg paling bengkok, sebagaimana tulang rusuk itu bengkok, maka tidak ada wanita itu yg tidak bengkok dalam arti tidak ada wanita yg sempurna, hendaknya laki-laki memahami itu. Kalau kita memaksakan meluruskan pada tulung rusuk yg bengkok itu maka kita akan patahkan tulang rusuk itu, maka demikian kalau kita memaksakan karakter wanita itu sempurna maka tidak mungkin, jika dipaksakan makan yg terjadi adalah perceraian.

Kalau kita membaca sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Imam Al-bukhari :

إصتوصو بالنساء فإن المرأة خلقت من ضلئين

Kalian saling wasiatlah kepada perempuan dengan baik, karena sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk.

Dengan penjelasan ayat dan diperkuat sabdanya Rasulullah saw menegaskan tidak dibenarkannya bahwa islam mentolerir KDRT suami terhadap istri, melainkan islam mengajarkan kepada laki-laki untuk bisa memuliakan wanita.

Semoga bermanfaat dan berbuah barokah. Aaamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun