Mohon tunggu...
Dwi Arica Martiani
Dwi Arica Martiani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di SMAN 1 Batulayar Kab.Lombok Barat NTB. Hobi saya bernyanyi. Saat ini saya sedang tertarik dengan dunia tulis menulis karena selain sebagai jenis kesibukan baru juga dapat sebagai sarana healing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Impian Memiliki Buku dari Penerbit Mayor

8 Maret 2023   23:47 Diperbarui: 9 Maret 2023   00:18 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah"

( Rumah kaca, h.352) _ Pramoedya Ananta Toer

Bismillahirrohmaanirrohiim

Malam ini kembali kita bersua dalam kegiatan KBMN 28 pertemuan ke-26. Tema yang diusung sangatlah menarik terutama bagi penulis yang ingin membuat hasil karyanya booming di masyarakat melalui penerbitan. Tema "Menjadi Penulis Buku Mayor" terasa masih susah bagi saya. Sebagai penulis pemula rasanya mencapai level itu masih jauh dari harapan. Tapi segala sesuatu masih besar kemungkinannya selama kita niat dan berusaha keras.

Tentunya banyak yang ingin tahu tentang penerbit mayor dan bagaimana caranya naskah kita bisa tembus kesana. Disini KBMN PGRI menghadirkan seorang narasumber yang benar-benar "mumpuni" bukan hanya namanya saja tapi juga pengetahuan dan profesinya dibidang penerbitan khususnya penerbit mayor. Beliau adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota dewan pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP dan Asesor BSNP. 

Menurut Bapak Joko Irawan, setiap penulis mempunyai impian jika bukunya bisa diterbitkan di Penerbit Mayor. Tidak banyak jumlah penerbit mayor di Indonesia. Menjadi penerbit mayor memiliki kriteria yang tidak mungkin dapat diraih dalam waktu pendek, tetapi bisa sampai puluhan tahun. Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsisten.

Penerbit adalah industri kreatif yang didalamnya terdapat kolaborasi insan-insan kreatif seperti : penulis, editor, layouter, ilustrator, dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5.0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya - karya kreatif.

ada jenis-jenis buku di dunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini :

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks ( buku-buku populer). buku sekolah diebut buku pelajaran sedangkan buku kampus disebut buku Perti (perguruan tinggi).  Buku Perti dibagi dua menjadi buku eksak dan non eksak. Buku non teks dibagi dua lagi yaitu buku fiksi dan non fiksi. 

Sekarang kita cek diri sendiri sudah sampai di level mana kita dalam hal tulis menulis? perhatikan gambar dibawah ini :

Semoga kita sudah mencapai level tertinggi ya.

Tingkat literasi bangsa kita banyak dikeluhkan saat ini. Hal ini menjadi penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi. Beberapa faktor penyebabnya adalah :

1. Minat baca

  • Budaya baca
  • kurangnya bahan bacaan
  • kualitas bacaan

2. Minat tulis

  • Budaya tulis
  • Tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan
  • Anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan

3. Apresiasi Hak Cipta

  • Pembajakan
  • Duplikasi non legal
  • Perangkat hukum

Proses pengiriman naskah hingga menjadi buku melalui alur yang panjang dan cukup rumit. Berikut gambarannya :

Untuk bisa menerbitkan buku ada baiknya kita mengetahui kriteria penerbit yang baik, diantaranya :

1. Memiliki visi dan misi yang jelas

2. Memiliki Bussines core lini produk tertentu

3. Pengalaman penerbit

4. Jaringan pemasaran

5. Memiliki percetakan sendiri

6. Keberanian mencetak jumlah eksemplar

7. Kejujuran dalam pembayaran royalti

adapun ciri -ciri penerbit yang harus diwaspadai adalah :

1. Hanya bertindak sebagai broker saja

2. Alamat tidak jelas

3. Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik

4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri

5. Tidak memiliki percetakan sendiri

6. Prosentase royalti tidak wajar

7. Laporan keuangan tidak jelas

Nah sekarang mengapa kita harus menulis? apa saja yang didapatkan ketika penulis tersebut telah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan penerbitnya memiliki reputasi yang baik? Berikut beberapa hal yang menjelaskannya :

1. Peningkatan finansial

  • Royalti
  • Diskon pembelian langsung
  • Seminar/mengajar

2. Peningkatan karir

  • Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
  • Peluang karir di institusi atau perusahaan

3. Kebutuhan batin

  • Buku sebagai karya momumental yang akan dikenal sepanjang masa

4. Reputasi

  • Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya

Teman-teman sebagai seorang penulis, sebenarnya anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri-cirinya masing-masing kelompok:

A. Penulis berfikir idealis

  • Menulis tidak terlalu memperhatikan kebutuhan pasar
  • Tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain
  • Imbalan finansial tidak begitu dipentingkan
  • Kesempurnaan sebuah karya lebih penting daripada produktifitas

B. Penulis berfikir industrialis

  • Menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar
  • Terbuka dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain
  • Imbalan finansial merupakan tujuan utama
  • Terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting daripada produktifitas

C. Penulis berfikir idealis dan industrial

  • Tetap memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap berani ambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan penulis lain
  • Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh
  • Imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas
  • Keseimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas

Diakhir pemaparannya Bapak Joko Irawan Mumpuni menuliskan sebuah untaian kata mutiaa dari salah seorang sahabat Rasulullah

" Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah " ( Al Gazali )


Resume ini merupakan hasil dari pemaparan materi pada kegiatan KBMN 28 pertemuan ke-26 dengan Narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni dengan moderator Ibu Raliyanti. 

Terimakasih

Penyusun resume : Dwi Arica Martiani

# SALAM LITERASI

# MENULIS TANPA BATAS

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun