Akhirnya, tiba hari pentas. Panggung dipenuhi dengan lampu-lampu yang berkilauan dan penonton yang antusias. Aku melangkah ke atas panggung, merasakan getaran di seluruh tubuhku.
Gerakan pertama dimulai, dan aku menari dengan gemilang. Aku merasa seperti aku dan tubuhku menjadi satu dengan musik, mengikuti setiap nada dan ritme. Waktu berlalu begitu cepat, dan sebelum aku tahu itu, penampilanku selesai.
Saat aku turun dari panggung, para penonton memberikan tepuk tangan meriah dan teriakan sorak-sorai. Aku merasa sangat terharu dan terharu oleh dukungan mereka. Ini adalah momen yang selalu akan aku ingat sepanjang hidupku.
Setelah penampilan itu, aku mendapatkan banyak tawaran untuk menari di berbagai pertunjukan dan acara. Aku merasa sangat bersyukur dan senang bisa mengikuti impianku dan membagikan keindahan tari balet dengan orang lain.
Namun, aku juga belajar bahwa menari bukanlah segalanya. Ada banyak hal yang lebih penting dalam hidup ini, seperti keluarga, teman-teman, dan kesehatan. Aku belajar untuk menemukan keseimbangan dalam hidupku dan untuk tidak hanya terfokus pada karirku sebagai penari balet.
Saat ini, aku masih menari dengan penuh semangat dan menikmati setiap momen di atas panggung. Tari balet telah menjadi bagian dari hidupku dan memberikan aku banyak kebahagiaan dan kenangan indah. Dan aku berharap bisa terus menari dan membagikan keindahan ini dengan orang lain selama mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H