Mohon tunggu...
dwiardyy
dwiardyy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang lelaki

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Terakhir di Kebun

22 Februari 2023   18:23 Diperbarui: 22 Februari 2023   18:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi| Komas.com

Wanita itu menjadi pahlawan bagi kebun itu, dan kisahnya tentang memelihara pohon terakhir itu tersebar di seluruh kota. Banyak orang yang kemudian terinspirasi oleh kisah itu, dan mereka juga memutuskan untuk membeli tanah dan menjaga kebun-kebun yang lain. Keberhasilan wanita itu memicu gerakan untuk melindungi lingkungan hidup dan menjaga kebun-kebun kota yang tersebar di seluruh negeri.

Kebun itu akhirnya mendapatkan pengakuan yang pantas, dan semua orang menghargai kembali keindahan alam dan tempat-tempat bersejarah di kota. Dan semua itu berawal dari pohon terakhir di kebun itu, yang dijaga dan dipelihara dengan kasih sayang oleh seorang wanita muda.

Akhirnya, kebun itu menjadi tempat yang ramai dan terkenal, di mana orang-orang dapat menikmati keindahan alam dan mempererat hubungan antara manusia dan lingkungan. Semua itu berkat tindakan sederhana dari wanita yang membeli kebun itu dan menjaga pohon terakhirnya tetap hidup. Kini, kebun itu adalah saksi dari kebaikan manusia dan kasih sayang yang tak pernah pudar.

Wanita itu terus menjalankan kebun itu dengan sukacita dan kesenangan. Dia membuka kafe kecil di kebun itu dan menjual produk-produk organik yang ditanam di sana. Kafe itu menjadi tempat yang populer dan ramai dikunjungi. Wanita itu tidak hanya menjaga kebun itu tetap hijau dan rindang, tetapi juga memberi penghidupan pada kota itu dengan menciptakan tempat yang ramah lingkungan dan sehat.

Selama bertahun-tahun, wanita itu terus merawat pohon terakhir di kebun itu dengan penuh kasih sayang. Dia tumbuh bersama pohon itu, dan pohon itu menjadi teman sejati baginya. Wanita itu tumbuh dalam kebijaksanaan dan pemahaman tentang kehidupan, dan menghargai kecantikan dan kebaikan di dalam setiap hal yang dia lakukan.

Saat tibalah akhir hayatnya, wanita itu meninggalkan sebuah warisan yang luar biasa. Kebun itu menjadi contoh bagi banyak orang tentang bagaimana menjaga keindahan alam dan mencintai lingkungan kita. Pohon terakhir itu tetap tumbuh, menciptakan bayangan yang menenangkan dan tenang di bawah sinar matahari yang cerah. Di sekitar pohon itu, banyak orang berkumpul untuk merayakan kehidupan, menghargai kebaikan, dan menghormati keindahan alam.

Dan kisah tentang wanita itu dan pohon terakhir di kebun itu terus dikenang dan diceritakan selama bertahun-tahun. Setiap kali orang melewati kebun itu, mereka teringat pada kisah inspiratif tentang wanita yang membela kebun itu, menumbuhkan keindahan alam, dan menjaga warisan dari masa lalu. Mereka terinspirasi untuk melakukan hal yang sama, dan menjaga alam kita tetap sehat dan indah untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun