padang ilalang yang luas, Â
Angin berdesir, berbisik lirih, Â
Menggoyangkan daun-daun tipis bagai jemari lentik, Â
Menari dalam simfoni sunyi, Â
Menggali rahasia tersembunyi dalam setiap helai hijau.
Mereka adalah para penari tak terlihat, Â
Menyusuri celah ilalang yang rimbun, Â
Menghembuskan cerita lama, Â
Tentang rindu yang tertinggal di pucuk-pucuk rumput, Â
Dan kenangan yang tersembunyi di balik bayang-bayang.
Saat matahari condong ke barat, Â
Bayang-bayang ilalang memanjang, Â
Mencipta lukisan alam yang penuh misteri, Â
Mengungkap rahasia tentang masa lalu, Â
Yang tertulis di helai-helai hijau lembut.
Malam pun tiba dengan selimut hitam pekat, Â
Angin masih setia berdesah, Â
Mengalirkan harmoni malam, Â
Membawa kedamaian yang tak terhingga, Â
Menyampaikan salam pada bintang yang berjaga.
Dalam desah angin di padang ilalang, Â
Tersimpan kisah-kisah abadi, Â
Tentang kehidupan yang terus berputar, Â
Dan harapan yang tak pernah pudar, Â
Menjadi saksi bisu dalam perjalanan waktu.
Namun, di balik ketenangan ini, Â
Tersembunyi tangisan sunyi, Â
Jeritan hati yang terhempas badai, Â
Mencari arti dalam perjalanan, Â
Di padang ilalang yang tak pernah berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H