Saat langkahmu menyentuh jalan terjal, Â
Batu-batu runcing bercerita tentang tekadmu, Â
Mereka berkata, "Inilah perjuangan yang nyata,"
Di balik setiap derita, ada harapan yang menyala.
Kau melihat mentari yang setia di ujung sana, Â
Ia membisikan kata-kata penyemangat, Â
"Jangan takut pada gelapnya malam, Â
Aku akan selalu datang, membawa cahaya dalam kelam."
Awan kelabu menggelayut di langit, Â
Meneteskan rintik-rintik air mata, Â
Namun kau tahu, itu hanyalah ujian, Â
Yang akan menyuburkan tanah perjuangan.
Angin bertiup, menyampaikan pesan, Â
Dari setiap pohon yang bergoyang tenang, Â
"Mereka yang bertahan, akan menuai buah manis, Â
Di kebun harapan yang luas dan tak terbatas."
Langkahmu mungkin tersaruk, namun tak pernah patah, Â
Kau adalah pejuang di medan kehidupan, Â
Di setiap tikungan tajam, kau temukan kekuatan, Â
Dalam setiap kesulitan, harapan semakin terang.
Dan ketika sampai di puncak impian, Â
Kau akan tersenyum pada jalan yang pernah terjal, Â
Karena setiap luka dan peluh yang terukir di sana, Â
Adalah saksi bisu dari harapan yang tak pernah padam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H