Mohon tunggu...
Dwian Sastika
Dwian Sastika Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Sebatang Kara

Membagikan kisah inspiratif dan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam yang Berbisik

18 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 18 Maret 2023   20:24 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Alejandro Tuzzi dari Pixabay

Dalam sunyi yang penuh hampa, terdengar bisikan nan halus bergema, atom-atom bergetar dalam keheningan, menyatu menjadi senyawa abadi nan membekas dalam ingatan.

Diam-diam menyusup ke relung hati, membawa pesan dari alam semesta, seolah merangkul dalam kerinduan, memenuhi ruang hampa nan kosong.

Tak terdengar oleh telinga manusia, namun ada getar yang terasa dalam jiwa, mengalir lembut nan damai, dalam ruang hampa yang abadi.

Diam yang berbisik, dalam keheningan yang penuh makna, menyatu dalam jiwa nan suci, menyentuh dalam keheningan yang maha, dan merangkul dalam kerinduan yang abadi.

Seakan-akan membawa pesan yang suci, mengajak manusia untuk merenung, merenung akan kehampaan yang ada, namun tetap ada makna dalam kesunyian.

Bukan hanya bisikan kosong belaka, tetapi juga getar dari kehidupan, dalam kerinduan nan suci, menuju keterhubungan yang abadi.

Diam yang berbisik dalam keheningan, mengajak manusia untuk berdiam diri, merenungkan makna dari kehampaan, dan menemukan arti dalam kesunyian.

Bukan sekadar kekosongan yang hampa, tetapi juga kerinduan akan keterhubungan, dalam sebuah getar nan abadi, yang membawa manusia pada kebenaran hakiki.

Dalam bisikan yang terdengar hening, menyiratkan kebenaran nan suci, mengajak manusia untuk mendalami makna, dalam setiap kerinduan yang terpendam.

Diam yang berbisik dalam keheningan, menjadi guru bagi jiwa yang merenung, mengalirkan pesan dari keabadian, yang membawa manusia pada kesadaran yang mencerahkan.

Tak jarang manusia melupakan makna, dalam kehidupan nan hingar bingar, sehingga bisikan dari keheningan, menjadi pengingat bagi hati yang terdiam.

Diam yang berbisik dalam keheningan, menjadi jalan bagi jiwa yang lelah, untuk menemukan makna dalam hampa, dan merasakan kedamaian yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun