Duduk dalam sepi, di atas pangkuan sang pohon di atas air yang jernih, Terhanyut dalam perenungan, tentang aliran hidup yang tak berkesudahan.
Aku duduk bersandar, di dalam sirkulasi alam yang terkendali, melihat aliran air yang terus bergerak, mengalir ke hulu, mengalir ke hilir.
Seperti hidup yang tak henti bergulir, air mengalir dengan kecepatan yang sama, membawa segala sesuatu dalam perjalanannya, mengajarkan kita tentang kehidupan yang berkelanjutan.
Dalam pandangan mataku, pohon itu berdiri kokoh dan teguh, menyediakan tempat untuk istirahat, serta tempat berlindung dari panas terik.
Seperti pohon yang menumbuhkan akarnya dalam tanah, aku pun menemukan kekuatanku dalam ketenangan, menenangkan diri dalam kedamaian alam, dan mengalir bersama arus hidup yang terus berubah.
Maka biarlah aku tetap di sini, duduk dalam sepi di pangkuan pohon di atas air jernih, merasakan kedamaian yang tak tergoyahkan, dan menemukan kebenaran dalam keheningan yang menyelimuti.
Saat ku duduk dalam sepi, di pangkuan pohon yang melambangkan kekuatan, di atas air yang mengalir dengan ritme yang teratur, rasa penasaran yang tumbuh dalam diri pun membuncah.
Tak bisa kuremehkan efek peningkatan neuroplastisitas, yang ku alami saat meresapi aliran air yang bersih, dengan segala konsekuensi biokimia dan neurologis, yang tak bisa kusebutkan dalam kalimat terpisah.
Di tempat ini, di dalam ruang dan waktu yang terkendali, aku dapat menemukan ketenangan dan kedamaian, melihat keseluruhan yang tak terhingga, sekaligus merenungkan tentang keberadaan diri.
Seperti air yang mengalir dari mata air ke muara, perjalanan hidup tak akan pernah berhenti mengalir, tapi di pangkuan pohon yang teguh dan kuat ini, aku merasa aman dan damai dalam hening yang membisu.
Dalam keheningan ini, terdapat kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup, dan melalui refleksi dan kontemplasi, aku menemukan kebijaksanaan dan ketenangan batin.
Dalam duduk yang kumaksudkan ini, aku bersemayam di antara alam yang luas dan terbuka, melihat aliran hidup yang tak terkendali, dan merenungkan arti keberadaan diri dan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H