Setelah itu, maka selanjutnya peran kita untuk menempatkan diri di depan mereka. Tepatnya di depan panggung mereka. Dimanapun mereka perform. Di hadapan panggung mereka inilah kita ada untuk menonton mereka, untuk menikmati musik bersama, untuk sing along bersama, untuk have fun bersama. Dan yang paling penting, untuk memberikan tepuk tangan pada mereka setelah mereka selesai perform. Itulah esensinya. Selain have fun bersama, peran kitalah untuk memberi apresiasi dan penghormatan atas apa yang sudah mereka kreasiakan. Betul?
*****
Seperti yang sudah saya katakan, bahwasanya musik memiliki kekuatan untuk menyatu-padukan. Bagi saya, there's a magic inside music. Artinya, musik dapat menguatkan kita. Buktinya, setiap negara memiliki lagu kebangsaan yang memperkuat persatuan bangsanya bukan? Dan saya juga sudah mengatakan bahwa peran kita untuk memposisikan diri di depan dan di belakang seniman idola kita. Sebagai penggemar musik, saya pun memiliki idola. Salah satunya adalah Black Rebel Motorcycle Club (BRMC). Mereka adalah band dari San Francisco. FYI, band ini sekarang sedang diterpa masalah besar. Drummer BRMC, Leah Shapiro sekarang tengah menderita sebuah penyakit langka bernama Chiari Malformation. Tidak penting itu penyakit apa. Yang jelas ini adalah penyakit yang menyerang otak, dan mengakibatkan gangguan pada koordinasi gerak anggota tubuh. Kasarnya, anggaplah penyakit ini bisa menyebabkan lumpuh. Sejujurnya, saya shock saat mendengar kabar bahwa Leah menderita penyakit seperti ini. Satu-satunya jalan mengatasi penyakit ini adalah dengan operasi. Dan seperti yang kita tahu, biaya untuk operasi bedah otak tidaklah ringan. Tapi Alhamdulillah, berkat usaha dari penggemar dan keluarga besar BRMC dari seluruh dunia, sebuah campaign bernama GoFundMe untuk Leah telah berhasil mengumpulkan dana yang digunakan untuk membantu meringankan beban biaya operasi Leah. Operasinya sendiri dijadwalkan di akhir November ini. Artinya, kemungkinan besar minggu ini Leah akan naik ke meja operasi.
Untuk itu, kepada siapa pun penggemar seni musik yang membaca tulisan ini, saya mengajak untuk menjalankan peran kita sebagai penggemar dari belakang. Mari kita tunjukkan bahwa kita ini 'ada'. Besok, ketika Leah sudah naik ke meja operasi, dia akan sendirian. Leah akan sendirian berjuang melawan operasinya. Hanya ada dua kemungkinan. Operasinya berhasil, atau gagal. Kita tak pernah tahu berapa besar kesempatan yang dimiliki Leah. Dan saya tidak akan membiarkan Leah sendirian di meja operasi besok. Oleh karenanya, kepada siapa pun yang membaca tulisan ini, saya memohon bantuan kekuatan doa dari kalian. Saya memohon kepada siapa pun yang membaca tulisan ini untuk ikut menemani Leah dengan doa. Ketika Leah berada di atas meja operasinya, hanya doalah kekuatan yang bisa kita salurkan kepadanya.
Sekali lagi, bahwasanya musik bisa menyatukan dan menguatkan. Maka kepada siapa pun yang membaca tulisan ini, atas nama musik saya mengajak untuk bersatu menguatkan Leah dari belakang. Kepada siapa pun saya mohon untuk ikut menemani Leah dengan doa saat dia sendirian di atas meja operasi. Hanya kekuatan doa yang bisa kita kirim untuk Leah. Selebihnya, kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk Leah. Saya berharap Leah bisa melewati operasinya dengan sukses, dan setelahnya bisa pulih dengan cepat. Hingga pada akhirnya, kita bisa kembali menikmati aksi panggung dari salah satu female drummer paling rock n roll di dunia.
Get well soon, Leah. Wish you a safe surgery and speedy recovery. Amin. Terima kasih kepada semuanya yang telah memberi dorongan moral untuk Leah. Terima kasih juga pada semua yang sudah membaca coretan saya ini. Wasalamualaikum...
Yogyakarta, 25 November 2014
Dwian K. Hendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H