Mohon tunggu...
Dwiana Nurdianti
Dwiana Nurdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga

Memulai menulis di sini karena tugas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Latent Norma Paguyuban Becak dalam Perspektif Konflik, Ralf Dahendorf

30 November 2023   21:10 Diperbarui: 30 November 2023   22:25 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dwiana Nurdianti/22107020049

Akhir Oktober 2023 kali ini merupakan periode Ujian Tengah Semester di kampus penulis tercinta, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Salah satu tugas yang saya laksanakan ialah observasi mengenai suatu sistem sosial di masyarakat, pada saat itu pun saya mengamati sistem sosial paguyuban becak di Malioboro. Tugas itu pun dilengkapi dengan konfirmasi wawancara. Salah satu pernyataan yang bapak becak sampaikan adalah ketika anggota paguyuban becak itu saling bergantian mengantarkan penumpang dan tanggapan mengenai tukang becak lainnya yang memilih untuk menghampiri dan mempromosikan jasanya kepada calon penumpang. 

Setelah mengenal teori konflik, saya pun berpikir jika kenyataan ini termasuk fenomena dari teori tersebut. Mengapa? Para tukang becak ini secara tidak langsung memiliki jiwa kompetitif yang dapat memunculkan konflik sosial terkait dengan hak, wilayah, atau akses operasional mereka. Adapun sifat kompetitif ini juga muncul dengan adanya pernak-pernik pada becak untuk menarik penumpang. Selain itu, melihat pernyataan bapak tukang becak tersebut norma yang ada seperti bergiliran mengantri secara tidak langsung mengatur aktivitas mereka. Namun adanya konflik persaingan tersebut dapat melekatkan hubungan atau relasi sosial mereka karena dengan menaati norma tersebut diharapkan semua tukang becak dapat menikmati hasil pekerjaannya dengan sama rata.

Teori konflik yang saya gunakan dalam mengkaji fenomena tersebut berasal dari Teori Konflik Sosial yang digagas oleh Ralf Dahrendorf. Di mana dipaparkan pada buku karya Ralf Dahrendorf yang berjudul Class and Class Conflict in Industrial Society. Dan di salah satu jurnal yang berjudul Dinamika Konflik Dan Adaptasi Pedagang Keliling Dalam Masyarakat Modern: Perspektif Sosiologi Konflik Dahrendorf. Dalam bukunya, Dahrendorf menyatakan wujud konflik menurut model kekuasaan yakni, pertama konflik memberikan guna dalam integrasi sistem sosial, lalu yang kedua konflik mengakibatkan perubahan sosial (Dahrendorf, 1986).

Sehingga pada dasarnya ketik suatu kelompok sosial menerima tekanan atau gangguan dari kelompok lain mereka akan bersatu karena adanya rasa senasib sepenanggungan. Selain itu, masyarakat yang berdampak konflik atau mengalami persaingan cenderung akan melakukan transformasi-transformasi dalam menjaga keutuhan atau kelanggengan kelompok mereka. Lalu pada rujukan jurnal menjelaskan perspektif konflik dari kaca Ralf Dahrendorf yang ia tuangkan pada bukunya  yang  berjudul  "Out  of  Utopia". 

Dahrendorf membedakan dua jenis konflik utama, yaitu pertama, konflik manifest atau merupakan konflik yang terbuka misalnya sering kita lihat pada konflik politik mendekati tahun pemilu sekarang. Kedua, konflik latent atau konflik tersirat yang biasanya merujuk pada ketidaksetaraan misalnya pada konteks masyarakat patriaki yang dapat mempengaruhi hubungan sosial. Kemudian digambarkan pula konflik teritorial atau suatu upaya kelompok sosial itu dalam mengamankan akses-akses atau sumber daya yang dimilikinya (Deandra Rafiq Daffa & Dave Arthuro, 2023).

https://sihamak.com/biografi-lengkap-kumpulan-kisah-hidup-ralf-dahrendorf/Input sumber gambar
https://sihamak.com/biografi-lengkap-kumpulan-kisah-hidup-ralf-dahrendorf/Input sumber gambar

Pengembang teori ini memiliki nama lengkap Ralf Gustav Dahrendorf. Tokoh yang satu ini lahir di kota Hamburg, Jerman pada tanggal 1 Mei 1929 namun ia dibesarkan di Berlin. Kehidupannya mungkin dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya di mana ayahnya, Gustav Dahrendorf adalah seorang politisi Sosial Demokrat sehingga Ralf menjadi penentang aktif rezim Nazi saat ia masih sekolah. Tindakan tersebut juga menyebabkan Dahrendorf ditangkap dan ditahan di Frankfurt-an-der-Oder pada akhir Perang Dunia II. 

Setelahnya, ia berkarir sebagai filsuf dan sosiolog dengan gelar doktor yang ia dapat di Universitas Hamburg tahun 1952. Pencapaian karir akademisnya tetap berlanjut hingga ia menjadi Professor Sosiologi, ketua, wakil ketua komite pendiri dan masih banyak lainnya. Selain karir akademis yang ia raih, Dahrendorf juga aktif pada politik yang dimulai dari keanggotaannya pada Partai Demokrat Bebas di Baden-Wrttemberg Landtag (parlemen negara bagian). Karirnya pun terus meningkat pesat hingga ia memutuskan untuk pindah dari Jerman ke Inggris. 

Kontribusinya di Inggris menjadikan Dahrendorf memperoleh sebutan Lord Dahrendorf dan ia dapat menggantikan gelar Baroness Seear. Pemikiran-pemikiran yang dituangkan oleh Dahrendorf terinspirasi dari Karl Marx seperti teori yang telah dipaparkan di atas. Adapun karyanya yang terkenal seperti Konflik Kelas dan Kelas (1959) dengan judul asli Soziale Klassen und Klassenkonflikt (1957). Pada tahun 2009, tepatnya tanggal 17 Juni 2009 di usianya yang ke 80 tahun, Ralf dahrendorf meninggal dikarenakan kanker hati di Kln, Jerman (Smith, n.d.).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun