Mohon tunggu...
Dwiana Ariyanti Dewi
Dwiana Ariyanti Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: GBL sebagai Upaya Penguatan Pembelajaran Daring yang Menyenangkan bagi Siswa

21 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 21 Juli 2021   17:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sudah hampr satu tahun lebih Indonesia dilanda dengan bencana pandemic Covid-19, tepatnya dari Maret 2020 sampai sekarang Juli 2021. Dengan adanya pandemic covid-19 telah menyebabkan perubahan pada berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang politik, social, ekonomi dan juga Pendidikan. 

Dan untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19 di bidang Pendidikan pemerintah melarang pembelajaran secara tatap muka secara langsung di sekolah. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring.

Dengan adanya hal tersebut Universitas Pendidikan Indonesia juga ikut berkontribusi dalam upaya meminimalisir penyebaran virus Covid-19 dengan cara melaksanakan program KKN secara daring dengan tema “Kuliah Kerja Nyata Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi Dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pada Masa Pandemi Covid-19 (KKN Tematik MDBPE-MBKM).

Pembelajaran daring saat ini sudah menjadi sebuah kebiasaan dalam dunia Pendidikan. Hal itu pun berdampak langsung bagi guru, siswa, dan juga orang tua siswa yang harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru. Mulai beradaptasi dengan teknologi dari mulai yang tidak terlalu paham teknologi, mau tidak mau harus dibiasakan dengan teknologi.

Walaupun pembelajaran daring sudah dirancang dengan semaksimal mungkin tetapi pada kenyataannya di lapangan masih banyak kendala-kendala yang tak terduga baik itu dari siswanya, gurunya, maupun orang tua siswa.

Sama halnya yang terjadi di SD Negeri Dadaha yang sudah hamper da tahun melaksanakan pembelajaran daring. Guru sudah melakukan semaksimal mungkin dalam melakukan pembelajaran daring menggunakan zoom ataupun google meet, tetapi karena kurangnya respon dan antusiasme siswa, maka pembelajaran daring pun Kembali menggunakan grup whatsapp.

Dan disamping itu di mungkinkan dengan adanya peralihan dari pembelajaran tatap muka langsung ke pembelajaran daring yang membuat kurangnya antusiasme siswa, membuat siswa mudah bosan dan mudah jenuh saat belajar di rumah. Lalu bagaimana cara mengatasi hal tersebut??.

Kuncinya ada di tangan guru dan orang tua, guru harus dapat membuat inovasi baru yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa, dan harus membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Sedangkan orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi anaknya belajar di rumah. Dan Bagaimana cara menciptakan Pendidikan yang menyenangkan atau pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa??

Ciri khas dari siswa sekolah dasar pada umumnya adalah senang bermain, bisakah belajar dibuat sama menyenangkannya dengan bermain?.

Jawabannya tentu saja bisa, karena dizaman modern seperti sekarang ini semua pasti bisa dilakukan. Belajar bisa dilakukan secara menyenangkan dengan berbagai permainan-permainan edukasi yang menunjang pembelajaran. Sehingga siswa tidak mudah bosan dan tidah mudah jenuh.

Bermain dianggap sebagai kegiatan umum dan sebagai pengalaman yang sangat baik bagi usia peserta didik. 

Menurut Rieber, 1998 (dalam Anastasiadis 2018), bermain terdiri dari pengalaman belajar yang intens dimana para peserta didik secara sukarela menginvestasikan banyak waktu, banyak energi dan komitmen, sementara secara bersamaan juga memperoleh kenikmatan yang luar biasa dari keseluruhan permainan. 

Selain itu bermain adalah mediator penting pembelajaran dan sosialisasi masyarakat sepanjang hidup dan merupakan cara yang tepat dan luar biasa dan terhormat untuk meningkatkan prosedur pembelajaran.

Berkat kemajuan teknologi dan digitalisasi dalam kehidupan, permainan digital telah berkembang sangat pesat, bahkan tidak heran penggunaan game digital saat ini sangat popular di berbagai bidang termasuk juga dalam dunia Pendidikan.

Mengikuti perkembangan digital yang sangat pesat, maka diperlukan sebuah metode pembelajaran yang dapat diakses oleh semua kalangan dan tentunya harus memiliki daya tarik yang tinggi. Adanya inovasi baru juga sangatlah dibutuhkan. 

Oleh karena itu, metode pembelajaran Game Based Learning memiliki potensi yang sangat besar.

Game Based Learning adalah sebuah permainan atau game yang sengaja dibuat dan dirancang untuk keperluan edukasi atau pembelajaran dan dapat digunakan sebagai penunjang media pembelajaran, penggunaan Game Based Learning juga dianggap lebih menarik minat peserta didik dibandingkan dengan proses belajar mengajar secara tradisional atau konvensional. 

Game Based Learning juga terbukti dapat meningkatkan prestasi peserta didik dan dapat menunjang proses Pendidikan. 

Penggunaan Game Based Learning  juga di desain dengan semenarik mungkin yang terdiri dari animasi, pemilihan warna yang menarik dan sesuai dengan ilustrasi (objek), tujuannya untuk merangsang peserta didik untuk mencintai mata pelajaran yang dirasa sulit untuk dipahami. 

Karena Sebagian besar siswa sekolah dasar cenderung lebh menyukai permainan daripada proses belajar yang monoton dan teoritis di dalam kelas. 

Sehingga dibutuhkannya media pembelajaran yang dapat menstimulus kemampuan belajar siswa seperti penggunaan Game Based Learning. 

Pembelajaran berbasis Game Based Learning memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dan meningkatkan prosedur belajar diantaranya sebagai berikut:

  • Pertumbuhan social-emosional dan pengembangan soft skill
  • Peningkatkan keteramplan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, serta pemikiran kritis
  • Peningkatan kolaborasi dan lingkungan komunikasi
  • Lingkungan yang kompetetif secara positif
  • Harga diri dan otonomi tinggi
  • Pembelajaran progresif melalui pengalaman
  • Menghargai perasaan kemajuan dan pencapaian
  • Pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Ada beberapa rekomendasi game pembelajaran yang dapat dilakukan pada saat pembelajaran daring yaitu: Wordwall, Khoot, Gatric io, Quizizz , Educandy. Proprofs, Pear Deck, dll.

Dan diharapkan penguatan dan pendampingan melalui game based learning yang dilakukan oleh guru dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar siswa tidak midah bosan dan tidak mudah jenuh selama belajar secara daring.

Referensi

Anastasiadis, T., Lampropoulos, G., & Siakas, K. (2018). Digital Game-based Learning and Serious Games in Education. International Journal of Advances in Scientific Research and Engineering, 4(12), 139-144.

Fitriyani,F.N., (2017). Penerapan Game Based Learning Untuk Anak. As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(1).

Safari, M. (2017). BERMAIN SEBAGAI BELAJAR DALAM MEMBANTU PROSES PERKEMBANGAN ANAK. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA), 2(2).

Winatha, K. R., & Setiawan, I. M. D. (2020). Pengaruh Game-Based Learning Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 198-206.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun