Mohon tunggu...
dwiambar rini
dwiambar rini Mohon Tunggu... -

you are my sunshine my only sunshine, you make me happy when skies are grey....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mari Melintasi Kota Semarang

16 Mei 2011   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:36 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Temen-temen kompasianer, izinkan aku bercerita tentang pengalamanku ya. Belum lama ini kau jalan-jalan ke kota Semarang. Tak pernah ku bayangkan seperti apa kota ini sebelumnya. Sebenarnya ga beda jauh sich sama kota Jogja tempat tinggalku saat ini. Namun yang pasti kota ini lebih besar dari Jogja. Ya iyalah pusat ibu kota provinsi Jawa Tengah. Kebanyakan bangunannya berupa bangunan tua buatan Belanda ada juga bangunan yang bercorak Inggris. Sistem tata kota yang bagitu rapi menambah kenyamanan bagi pengunjungnya. Misalnya di kawasan simpang lima Semarang kalo di bandingin sama jogja si ada kesamaannya sama alun-alun kidul kota jogja. Cuman di simpang lima ini kendaraan yang melintas di kawasan ini lebih teratur. Sekalipun masih dalam keadaan renivasi keliatannya namun tep bagus lebih lebih di malam hari. Gemerlap lampu terut menghidupkan suasana malam. Lha buat temen-temen yang lagi asyik nongkrong di kawasan ini, bagi yang muslim tentunya jangan khawatir karena di deket simpanglima ini terdapat masjid Raya Baiturahman. Msjid ini lumayan besar dan megah. Bangunan Masjidnya juga bergaya Klasik seperti banunan Istana zaman dahulu. Kalo mau sholat siap-siap manjat tangga yang lumayan melelahkan karena sholatnya di bagian atas, sementara bagian bawahnya sebagai tempat wudlu. Nah disamping masjid ini atau lebih tepatnya di jalan-jalan trotoar deket masjid banyak orang berjualan kalo istilah jogjanya si angkringan karena memang makanan yang di jual disana sama dengan makanan yang biasa di jual di angkringan Jogja. Bedanya disana nasi kucingnya ada yang isinya daging ayam kalo diJogja kan paling nasi oseng atau nasi teri, dan cara bungkus nasi kucingnya pun udah beda.

Tempat menarik lainnya adalah Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Ini tempat kunjungan pertama tapi sebelumnya sempet masuk Bandara Ahkmad Yani Semarang. Bandara Akhmad Yani ini lebih besar tentunya dari pada Bandara Adi Sucipto Jogja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun